Alasan Pedagang Minta Pasar Tunggulsari Solo Segera Direvitalisasi

Alasan Pedagang Minta Pasar Tunggulsari Solo Segera Direvitalisasi

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 14 Nov 2023 21:49 WIB
Bangunan Pasar Tunggulsari Solo yang dinilai kurang layak huni oleh para pedagang, Selasa (14/11/2023)
Foto: Bangunan Pasar Tunggulsari Solo yang dinilai kurang layak huni oleh para pedagang, Selasa (14/11/2023) (Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Solo -

Revitalisasi Pasar Tunggulsari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon Solo batal dilaksanakan tahun ini dan akan digarap tahun depan. Para pedagang mengeluh lantaran bangunan dinilai sudah tidak layak.

Salah satu pedagang Pasar Tunggulsari, Tuti (60), mengeluhkan atap dan pipa Pasar Tunggulsari yang seringkali bocor.

"Ini kalau hujan ya bocor, pipanya yang ditutup terpal itu kalau hujan trocoh. Belum lagi kalau ke kamar mandi harus keluar pasar karena di sini airnya mati, nggak bisa dipakai lah," kata Tuti kepada detikJateng, Selasa (14/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tuti yang sudah berdagang sejak 1998 itu mengatakan, revitalisasi yang selalu diundur juga membuat kehadiran para pedagang di luar pasar. Mereka menggelar dagangannya di luar sehingga membuat pedagang di dalam pasar menjadi semakin jarang dikunjungi pelanggan.

"Sekarang malah orang pada buka di depan rumah, sudah seperti pasar bebas. Gimana lagi, mau masuk juga nggak cukup. Orang juga jadi praktis, mau beli nggak perlu masuk nggak perlu parkir," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ia berharap Pasar Tunggulsari bisa cepat direvitalisasi, supaya para pedagang bisa berjualan di satu tempat yang sama. Dengan begitu para pedagang yang berjualan di dalam Pasar Tunggulsari tak lagi dirugikan.

"Kalau mau dibangun yo ndang dibangun, kita kan cuma bisa nurut. Kalau bisa dibangun supaya memadai, kalau pelanggannya sedikit ya bareng-bareng merasakan, nggak yang di luar banyak yang di dalam sedikit (pelanggannya)," ujar Tuti.

Hal senada dikatakan Widi (46), salah satu pedagang Pasar Tunggulsari yang membuka kios di dalam serta di luar pasar. Ia pun mengeluhkan adanya pedagang yang menggelar dagangan di luar pasar.

"Kalau nggak salah itu kan menyalahi undang-undang, ndak punya kios, tapi malah dibiarkan. Itu banyak kalau pagi, mengganggu jalanan, orang yang beli juga jadi nggak pada masuk pasar," tuturnya.

Widi juga menyampaikan saran untuk revitalisasi yang nantinya dilakukan. Menurutnya, akan lebih baik jika bangunan pasar hanya dibuat 1 lantai agar memudahkan pembeli, terutama para lansia.

"Kalau 2 lantai itu kan nanti jadi seperti ini lagi, orang-orang pada nggak naik ke lantai 2. Sama jangan setelah memperbaiki fisiknya (bangunannya) setelah itu ditinggal, nggak ada promosi, sama saja kurang," ungkapnya.

Ia pun meminta pemerintah agar dapat turut mempromosikan pasar tradisional seperti Pasar Tunggulsari ini. Bisa dengan pemberian banner berupa ajakan ke pasar tradisional, atau seperti pengadaan Solo Great Sale.

Pakai Dana Hibah UEA

Sementara itu, revitalisasi di Pasar Tunggulsari sendiri akan dilakukan setelah dana dari hibah Umi Emirat Arab (UEA) cair.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi mengatakan, dari dana hibah sebesar Rp20 miliar, akan digunakan Rp18 miliar untuk revitalisasi Pasar Tunggulsari. Rencananya, pengerjaan akan dimulai Maret 2024.

"Itu nanti kita akan menyusun DED pasar darurst rencana Januari 2024, kemudiaan lelang pasar darurat kira-kira sebulan. Terus perkiraan kami Maret sudah ada penetapan pemenang lelang pasar darurat," terang Heru kepada detikJateng, Selasa (14/11/2023).

Kepala Bagian Sarana Distribusi Perdagangan, Joko Sartono pun mengatakan, masalah terkait pedagang oprokan, atau pedagang yang menggelar dagangan di luar pasar pun akan diatasi dengan revitalisasi tersebut.

"Kami akan pastikan semua pedagang terakomodir, assisting. Di luar itu sebatas yang di barat Tunggulsari ada oprokan, itu tetap masuk," jelasnya.

Oleh karena itu, Pasar Tunggulsari rencananya akan dibuat 2 lantai agar bisa mencukupi bagi seluruh pedagang, termasuk pedagang oprokan.

"Dengan lahan yang dibuat untuk bangunan semakin sempit, otomatis dibuat naik. Naiknya itu kami usahakan akses ke lantai 2 tidak terlalu tinggi," imbuhnya.




(apu/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads