Harga cabai sedang melambung tinggi. Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan kegiatan kelompok wanita tani (KWT) dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah ketahanan pangan, termasuk kenaikan harga pangan.
"Produk-produk KWT bisa memberi kontribusi dalam peningkatan ekonomi Kabupaten Kebumen. Saat harga bahan pokok sedang tinggi, KWT bisa menjadi solusi ketahanan pangan kita. Seperti sekarang, kita sedang menghadapi kenaikan harga cabe dan lainnya. Dengan adanya KWT bisa dijadikan penopang," kata Arif Sugiyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (8/11/2023).
Hal itu dikatakan Arif saat menghadiri Bimbingan Teknis Pengembangan dan Pendampingan KWT di Hotel Mexolie, Kebumen, Senin (6/11/2023). Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua TP PKK Kebumen Iin Windarti, Kepala Dinas Pertanian dam Pangan Teguh Yuliono, serta diikuti 600 peserta KWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif mengatakan KWT dapat menjadi percontohan yang baik bagi masyarakat luas asalkan dikelola dengan baik. Menurutnya, banyak manfaat dari kegiatan KWT.
Dengan disibukkan program KWT, setidaknya bisa menghindarkan ibu-ibu dari kegiatan tidak berfaedah, seperti gibah. Kalau tak memanfaatkan waktu dengan baik, bisa jadi tenaga dan waktu anggota tersalur untuk kegiatan yang tidak produktif.
"KWT ini bisa jadi percontohan kalau dikelola dengan baik. Hanya perlu di-upgrade agar bisa sustainable atau berkelanjutan," imbuhnya.
Selain itu, KWT berdampak pada peningkatan penghasilan. KWT menjadi salah satu rancang bangun dari ekonomi Indonesia karena lahan-lahan pertanian semakin banyak yang mengalami alih fungsi, baik untuk perkebunan, perumahan maupun industri. Terutama lahan produktif di perkotaan yang semakin menyusut. KWT dibangun untuk ekonomi pertanian masyarakat perkotaan.
"Masalahnya, ada kecenderungan untuk melakukan impor sebagai solusi singkat. Namun, bagaimana dengan sumber daya yang ada, bagaimana membangun SDM ini. Karena itu, jika tidak ada upaya untuk mengatasinya, dikhawatirkan lahan semakin kritis dan ketahanan pangan semakin terancam," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kebumen Iin Windarti mengatakan, KWT digerakan oleh ibu-ibu PKK. Di Kebumen sendiri jumlah KWT ada 207 kelompok. Keberadaan mereka disebut punya peran penting dalam penanganan stunting yang sesuai dengan program dari TP PKK.
Dalam penanganan stunting, PKK Kabupaten Kebumen memiliki program Ceting Apik PKK yang bertujuan untuk mengentaskan stunting di tiap-tiap desa. Di antaranya adalah pemanfaatan lahan kosong yang dilakukan oleh KWT di lingkungan desa masing-masing.
"KWT itu dikelola ibu-ibu PKK, jadi mereka mengelola lahan kosong di wilayah desanya masing-masing. Kita rutin memberikan pembekalan, bagaimana KWT bisa tetap eksis dalam mengelola pertanian menjadi lebih produktif," ucapnya.
(prf/ega)