Pedagang Plaza Pragolo Pati Sambat Sepi Pengunjung

Pedagang Plaza Pragolo Pati Sambat Sepi Pengunjung

Dian Utoro Aji - detikJateng
Selasa, 07 Nov 2023 17:44 WIB
Pati -

Plaza Pragolo di Margorejo, Kabupaten Pati, kondisinya cukup memprihatinkan. Pedagang pun mengeluh karena tidak ada pengunjung alias sepi di pusat produk unggulan Pati ini.

Pantauan detikJateng, suasana begitu sepi di Pasar Pragolo yang kini menjadi Plaza Pragolo, Selasa (7/11/2023). Sejumlah kios terlihat tutup. Bahkan ada gerobak tampak mangkrak di samping gedung Plaza Pragolo.

Ruang tengah pun tidak ada kios pedagang. Di depan, terpantau penjual oleh-oleh khas Pati seperti pakaian batik dan kerajinan. Di lantai dua ada bioskop namun tidak setiap hari ramai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masih di ruang Plaza Pragolo terlihat sejumlah peralatan dagang ditumpuk begitu saja. Aktivitas begitu sepi tidak ada pengunjung.

Salah satu pedagang yang merasakan imbas sepinya Plaza Pragolo adalah Leginah (65). Warga Desa Margorejo ini mulai berjualan di Plaza Pragolo sejak tahun 2016. Dulu, kata Legi, namanya Pasar Pragolo. Kemudian tiga tahunan berubah menjadi Plaza Pragolo.

ADVERTISEMENT

Ia menceritakan dulunya ada sekitar 50 pedagang yang menyewa kios di Plaza Pragolo. Kini, katanya, tinggal enam pedagang yang bertahan. Lainnya memilih tutup karena sepi.

"Jumlah pedagang awalnya bisa 50 pedang. Ramai semua, sekarang tinggal enam pedagang," jelas Leginah ditemui di lokasi, Selasa (7/11).

Suasana Plaza Pragolo di Margorejo, Kabupaten Pati, Selasa (7/11/2023).Suasana Plaza Pragolo di Margorejo, Kabupaten Pati, Selasa (7/11/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Leginah mengatakan suasana Plaza Pragolo ramai pengunjung sebelum pandemi COVID-19 lalu. Ia mengaku sehari bisa mendapatkan uang Rp 10 juta berjualan makanan.

"Dulu ramai banget, saya pernah dapat Rp 10 juta sehari, masih jualan di tengah. Jualan kuliner makanan," ujarnya.

Pandemi Bikin Plaza Pragolo Sepi

Kondisi berbalik 180 derajat setelah dihantam pandemi. Adanya pembatasan kegiatan berdampak sepinya pengunjung ke Plaza Pragolo. Hingga usai pandemi, puluhan warung pun akhirnya tutup sampai sekarang.

Menurutnya, adanya bioskop di plaza tersebut pun tidak berdampak secara signifikan terhadap penghasilan pedagang. Pedagang hanya mengandalkan event tertentu. Itu pun tidak setiap hari ada. Terkadang sebulan sekali.

"Sekarang kondisinya sepi, ini satu porsi makanan saja belum ada. Kadang tidak ada yang beli, mau bagaimana lagi," jelasnya.

Menurutnya ada beberapa pedagang yang memilih berjualan di depan Plaza Pragolo. Ia berharap agar ada perhatian dari pemerintah daerah. Dengan demikian Plaza Pragolo kembali ramai.

"Pintu sebelah barat agar dibuka, pedagang di depan yang berjualan harus disuruh masuk ke plaza sini semua, jadinya kalau sore bus banyak, pedagang disuruh masuk, jadi pedagang di kios warung biar ramai," kata Leginah.

"Seperti burung di dalam sangkar, mau nerobos tidak bisa," dia melanjutkan.

Salah satu warga, Aida (25) mengaku suasana sepi di Plaza Pragolo. Padahal, kata Aida, dulunya dikenal ramai sebagai pusat kuliner dan produk unggulan khas Pati.

"Dulu ramai, ada warung makanan khas Pati ada semua. Usai pandemi sepi, sampai sekarang sepi," kata Aida warga Margorejo.

Respons Pemkab Pati

Terpisah, dimintai konfirmasi, Sekda Kabupaten Pati Jumani mengatakan terkait dengan Plaza Pragolo pengelolaan berada di bawah Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati.

"Kadis Disdagperin mungkin beliau yang lebih paham betul terkait dengan Plaza Pragolo, pengelolaannya di bawah Disdagperin," jelasnya lewat pesan singkat.

Sementara itu Kepala Disdagperin Pati, Hadi Santoso mengaku tengah sakit dan berada di rumah. Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro dimintai konfirmasi hingga berita ini ditulis belum menjawab.

(rih/ams)


Hide Ads