Semringahnya Ganjar Terima UGR Tol Jogja-Bawen Nyaris Rp 13 M

Semringahnya Ganjar Terima UGR Tol Jogja-Bawen Nyaris Rp 13 M

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 01 Nov 2023 19:57 WIB
Proses pembayaran uang ganti rugi (UGR) tol Jogja-Bawen di Muntilan, Magelang, Rabu (1/11/2023).
Proses pembayaran uang ganti rugi (UGR) tol Jogja-Bawen di Muntilan, Magelang, Rabu (1/11/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Wajah semringah terlihat dari Ganjar Eko Prabowo saat menerima uang ganti rugi (UGR) pengadaan tanah tol Jogja-Bawen. Dia menerima UGR hampir sebesar Rp 13 miliar.

Ganjar menerima UGR untuk tiga bidang tanah yang berada di Keji, Muntilan, Kabupaten Magelang. Yang pertama lahan luas 187 meter persegi menerima sebesar Rp 236 juta. Kemudian yang kedua luas lahan 1.838 meter persegi dengan nilai UGR Rp 2,2 miliar. Ketiga, luas lahan 1.800 meter persegi dengan nilai sebesar Rp 10,4 miliar.

"Total ada tiga bidang hampir Rp 13 miliar, tanah warisan dari ibu. Almarhumah ibu warga Muntilan, jadi pas terkena yang besar Rp 10 miliar itu bangunan orang tua saya. Padahal orang tua saya sudah meninggal dua tahun lalu, itu rumah kosong," ujar Ganjar kepada wartawan di Djoglo Djembar Keji, Muntilan, Magelang, Kamis (1/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sih sebenarnya, kalau bisa menolak, menolak. Karena sejarahnya, orang tua saya itu bekerja di Jakarta, terus pensiun, beliau mau menghabiskan waktu di Muntilan," ujar dia.

Saat disinggung UGR yang diterimanya, pihaknya belum memiliki rencana. Menurutnya, uang tersebut akan dipergunakan yang lebih bermanfaat.

ADVERTISEMENT

"Terutama ya 2,5 persen, pasti saya sedekah kan karena itu bukan hak saya. Karena ini hampir 13 miliar dibagi dua dan kebetulan nama saya itu sama dengan calon presiden dua-duanya, Ganjar Eko Prabowo. Kalau tengahnya Anies, jadi Ganjar Anies Prabowo, tiga-tiganya. Dua nama calon presiden jadi satu," katanya sambil tersenyum, menyinggung namanya mirip cawapres 2024.

Ia pun mengakui nama Ganjar Prabowo membawa keberuntungan tersendiri. "Insyaallah, makasih, betul-betul keberuntungan. Jauh-jauh dari Kalimantan, saya tugas di sana, jadi kemarin baru sampai. Alhamdulillah selesai dalam satu hari, jadi saya besok bisa kembali ke sana (Kalimantan)," katanya.

"Tanah warisan dari mbah, ke ibu, ke saya. Masih terima UGR, Pak Prabowo dan Pak Ganjar," katanya berkelakar.

Ia menceritakan, dulunya lahan sawah kemudian enam tahun lalu dibangun rumah. Kedua orang tuanya meninggal sebelum ada pengadaan tanah tol ini.

"Beliau nggak lihat karena sudah almarhum dan almarhumah. Sebenarnya sayang sekali, tapi karena ini kepentingan negara, mau tidak mau, suka nggak suka, harus saya jalankan dan saya korbankan. Alhamdulillah dapat segitu ya, tidak mengecewakan," kata Ganjar.

Sementara itu, Kepala BPN Kabupaten Magelang, A Yani mengatakan hari ini ada pembayaran UGR sembilan desa untuk Seksi 2. Sembilan desa tersebut yakni Bligo, Pakunden, Karangtalun, Ngluwar, Jamuskauman, Blongkeng, Kecamatan Ngluwar. Kemudian, Desa Sriwedari, Keji, Kecamatan Muntilan dan Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid.

"Hari ini ada sembilan desa, tiga Kecamatan Ngluwar, Muntilan dan Mungkid. Jadi jumlah bidang tanah hari ini itu 116, luasnya 5,1 hektare, nilai ganti rugi Rp 95,6 miliar. Untuk di Seksi 2 ini sampai sekarang sudah selesai sekitar 87 persen," kata Yani.

"Alhamdulillah, hari ini ada yang dari Jakarta, sakit di ambulans, yang sepuh-sepuh datang, dan banyak ahli waris. Tadi terbesar 10 ahli waris dari Bligo (Ngluwar)," ujar Yani.

Halaman 2 dari 2
(rih/aku)


Hide Ads