Hama Penggerek Batang Serang Padi di Klaten, Kementan Turun Tangan

Hama Penggerek Batang Serang Padi di Klaten, Kementan Turun Tangan

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 30 Okt 2023 11:48 WIB
Petani Desa Mendak, Delanggu, Kabupaten Klaten, menyemprotkan racun ke hama penggerek batang, Senin (30/10/2023).
Petani Desa Mendak, Delanggu, Kabupaten Klaten, menyemprotkan racun ke hama penggerek batang, Senin (30/10/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Serangan hama penggerek batang padi atau inser muncul di beberapa wilayah di Kabupaten Klaten. Kementerian Pertanian pun turun tangan ke Klaten.

"Kemarin ada laporan penggerek batang muncul, khususnya di Delanggu. Kita mulai kemarin sore turun dan ternyata memang ada," kata Fungsional POPT Dirjen Perlindungan Tanaman Kementan, Eko Setiyoko kepada detikJateng di sela penyemprotan serentak di Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Senin (30/10/2023) siang.

Dijelaskan Eko, monitoring tidak hanya di Delanggu, tapi juga di wilayah lain. Menurutnya, serangan penggerek batang di Klaten masih dalam kategori sedang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau serangan ini masih sedang, masih ada harapan. Tapi kalau tidak dikendalikan akan semakin berat, bisa muncul beluk atau kerdil yang mengurangi hasil," papar Eko.

Selain melakukan monitoring, timnya juga memberikan stimulan racun dan sosialisasi pencegahan. Munculnya inser saat ini lebih disebabkan faktor cuaca.

ADVERTISEMENT

"Kalau ini faktor alam ya, indikasinya penerbangan malam kupu, makanya kita perlu waspada. Imbauan ya kalau ke sawah dicermati, jika ditemukan segera laporkan petugas," lanjut Eko.

Jika sudah terserang, imbuh Eko, padi lambat tumbuh. Saat terserang inser, padi usia 30-40 hari bisa seperti padi berusia baru seminggu.

"Kalau sudah berat menguning, bisa seperti umur 10 hari padahal sudah satu bulan. Pengamatan dini di batang padi lebih penting karena kita bisa menentukan langkah pengendaliannya," kata Eko.

Ketua Gapoktan Sedya Makmur Desa Mendak, Delanggu, Mardi mengatakan di desanya yang terserang baru sekitar satu hektare.

"Sebenarnya petugas sudah sering mengingatkan tapi disini kan banyak petani penggarap. Kadang kalau belum parah belum pada peduli," kata Mardi.

Pantauan detikJateng, puluhan petani didampingi pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT) melakukan penyemprotan serentak. Mereka juga dibagikan racun gratis dan biaya pemulihan lahan.

Mardani, petani lain, mengatakan serangan sudah berlangsung satu minggu. Menurutnya, bantuan racun dan biaya pemulihan lahan itu cukup membantu.

"Ini obat gratis, uangnya Rp 100.000 untuk biaya tenaga semprot atau disemprot sendiri. Ya senang, pemerintah perhatian," kata Marni kepada detikJateng.

Sebelumnya diberitakan, hama penggerek batang atau inser menyerang tanaman padi di berbagai wilayah di Klaten. Serangan dalam beberapa pekan terakhir itu membuat petani kerepotan.

"Sudah dua minggu ini. Padi yang mestinya sudah katak (berbuah muda) tertunda karena muncul inser," kata petani Desa Krecek,Delanggu, Surip, Kamis (26/10).

Dikatakan Surip, sebelum serangan, muncul kupu-kupu kecil yang sangat banyak. Kupu itu menempel di batang dan daun padi lalu muncul inser.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads