Curhatan Petani Tanaman Bawang Merah di Brebes Diserang 'Janda Pirang'

Curhatan Petani Tanaman Bawang Merah di Brebes Diserang 'Janda Pirang'

Imam Suripto - detikJateng
Rabu, 18 Okt 2023 22:22 WIB
Tanaman bawang terkena penyakit janda pirang di Brebes. Foto diunggah pada Rabu (18/10/2023).
Tanaman bawang terkena penyakit janda pirang di Brebes. Foto diunggah pada Rabu (18/10/2023). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Ratusan hektare tanaman bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, terserang penyakit mematikan. Petani menyebut penyakit bawang ini dengan nama 'janda pirang'.

Tanaman bawang merah yang terserang ciri-cirinya adalah daun mengering dan berubah warna kekuning-kuningan. Bagian daun yang terkena penyakit ini akan layu dan rebah ke tanah hingga mati mengering.

Tanaman bawang yang terkena penyakit ini rata-rata berumur satu bulan hingga 50 hari. Sebagian besar petani pemilik lahan memilih memanen dini untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra mengatakan bawang yang dipanen ini langsung dijual dengan harga sangat murah yakni Rp 8.000 per kg. Alasan petani, bawang panen dini ini tidak cukup umur dan tidak bisa disimpan lebih lama sehingga harus segera dijual meski murah.

"Mereka langsung jual murah, Rp 8.000 per kg dari pada busuk. Karena belum cukup umur dipanen, jadi tidak bisa disimpan lama," ungkap Alex, Rabu (18/10/2023).

ADVERTISEMENT

Peredaran bawang ini memengaruhi fluktuasi harga jual bawang di pasaran. Alex menyebut, harga bawang standar yang semula Rp 13 ribu turun menjadi Rp 12 ribu.

Anjloknya harga ini lantaran pembeli lebih memilih bawang yang terkena 'janda pirang' dibanding bawang biasa. Alasannya, harga bawang 'janda pirang' lebih murah dibanding bawang kualitas standar.

"Bawang 'janda pirang' sekarang banyak masuk pasar dan dijual murah. Pembeli lebih memilih yang Rp 8.000 dibanding yang Rp 12 ribu," terang Alex.

Tanaman bawang terkena penyakit janda pirang di Brebes. Foto diunggah pada Rabu (18/10/2023).Tanaman bawang terkena penyakit janda pirang di Brebes. Foto diunggah pada Rabu (18/10/2023). Foto: Imam Suripto/detikJateng

Sebagai petani dan Ketua ABMI, Alex berharap pemerintah hadir saat kondisi seperti ini. Lembaga yang mengurus pangan seperti Bulog dan BUMN di bidang pangan agar membeli hasil panen saat harga murah.

"Saya mohon Bulog atau BUMN pangan agar menyerap hasil panen. Kami sudah ekspor 2.000 ton, tapi tetap saja masih belum naik harganya. Padahal stok nasional masih cukup melimpah, 600 ribu ton," Alex membeberkan.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes, Yulia Hendrawati mengatakan penyakit ini muncul diduga akibat faktor cuaca. Musim kemarau yang cukup lama menyebabkan munculnya jamur dan serangga kecil yang menggerogoti daun tanaman.

Selengkapnya di halaman selanjutnya

Laporan yang masuk menyebut, 'janda pirang' ini telah menyerang tanaman bawang di sembilan kecamatan di Brebes. Untuk memastikan penyebab munculnya penyakit ini, sampel tanaman sudah dikirim ke laboratorium Kementan dan IPB untuk diteliti lebih lanjut.

Ia mengakui belum ada formula apa pun untuk menangkal penyakit ini.

"Laporan yang sudah masuk, sudah sembilan kecamatan yang terserang 'janda pirang'. Dugaan kami karena cuaca, tapi untuk lebih jelas, sampel tanaman sudah dikirim ke laboratorium Kementan dan IPB," tutur Yulia.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads