Harga Bawang Merah di Brebes Anjlok, ABMI Minta BUMN Serap Hasil Panen

Harga Bawang Merah di Brebes Anjlok, ABMI Minta BUMN Serap Hasil Panen

Imam Suripto - detikJateng
Rabu, 20 Sep 2023 12:42 WIB
Bapanas di salah satu gudang bawang di Brebes.
Bapanas di salah satu gudang bawang di Brebes, Rabu (20/9/2023). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) meminta BUMN untuk membeli bawang merah hasil panen dari petani. Hal ini menyusul anjloknya harga bawang merah di Brebes hingga di bawah break even point (BEP).

Ini sebagaimana diungkapkan Ketua ABMI Dian Alex Chandra di sela sidak dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) di gudang bawang merah di Brebes, Jawa Tengah. Sidak ini untuk merespons fluktuasi harga bawang merah yang sedang terjun bebas.

"Mungkin pemerintah bisa menunjuk BUMN pangan untuk menyerap pada saat seperti ini untuk dikelola. Dan silakan bisa dikerjasamakan dengan asosiasi," kata Alex, Rabu (20/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, harga bawang merah kualitas super di tingkat petani menyentuh Rp 12.000 per kilogram. Harga ini di bawah harga BEP atau titik impas Rp 15.000 per kilogram.

Pemerintah, lanjut Alex bisa menggandeng asosiasi, untuk bersama-sama melakukan pemetaan. Dari pemetaan itu, bisa ditindaklanjuti membeli bawang merah di daerah-daerah yang memang sedang surplus.

ADVERTISEMENT

"Karena mungkin yang tahu pemetaan bawang merah di Indonesia adalah asosiasi bawang merah. Dan kita tahu mana yang surplus dan minus. Dan daerah yang surplus itu bisa dibeli tentunya dengan harga di atas BEP," tandas Alex.

Menurut Alex dengan membeli bawang merah milik petani di atas BEP Rp 15 ribu per kg, maka petani tidak mengalami kerugian.

"Jadi masyarakat petani tidak dirugikan, dan konsumen juga beli tidak mahal. Dan pada saat langka bawang tersebut bisa dikeluarkan atau disalurkan ke daerah-daerah yang sedang minus bawang merah," tandas Alex.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya....

Terkait usulan Ketua ABMI, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan perlu solusi terbaik dalam menyikapi harga bawang merah saat ini. Dia menyebut diperlukan adanya kolaborasi banyak pihak dalam mengatasi persoalan harga bawang merah yang sedang turun.

"Makanya kita perlu pengusaha-pengusaha termasuk BUMN di bidang pangan. Kemudian kerja sama antardaerah, saya cerita ke Bupati Brebes tadi, di sini bawang dijual Rp 11-12 ribu per kilogram, sementara di daerah lain ada yang dijual sampai Rp 30 ribu, artinya potensi ini yang bisa kita garap sama-sama. Dengan kerja sama antardaerah, bawang dari sini bisa dijual di sana," kata Arief.

Arief juga memberikan solusi agar petani jangan terburu-buru menjual hasil panen. Bawang panen, lanjutnya, sebaiknya disimpan dulu sambil menunggu harga membaik.

"Saya sarankan tunda jual dulu. Simpan sampai harga membaik," imbuhnya.

Menurut Arief, perlu kolaborasi bersama agar menjaga harga bawang merah tetap stabil. Artinya petani tetap sejahtera dengan harga yang cukup, dan masyarakat sebagai konsumen juga membeli dengan harga yang tidak terlalu tinggi.

"Sekarang tugas kita sama-sama menjaga harga jual. Pertama di tingkat petani, dan di konsumen. Jadi tidak hanya bagus di tingkat petani namun hilirnya ada 250 juta orang yang memerlukan. Apalagi bawang Brebes banyak masuk ke daerah lain. Artinya daerah lain juga bergantung pada Brebes," kata Arief.

Halaman 2 dari 2
(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads