Curhatan-Kondisi Rumah Warga Klaten Terdampak Tol Tak Kunjung Terima UGR

Curhatan-Kondisi Rumah Warga Klaten Terdampak Tol Tak Kunjung Terima UGR

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 09 Okt 2023 16:06 WIB
Kondisi rumah warga Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, terdampak proyek Tol Jogja-Klaten yang belum dibayar uang ganti ruginya, Senin (9/10/2023).
Kondisi rumah warga Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, terdampak proyek Tol Jogja-Klaten yang belum dibayar uang ganti ruginya, Senin (9/10/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Delapan warga Dusun Pasekan, Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, mendatangi kantor desa mempertanyakan kejelasan uang ganti rugi (UGR) proyek Tol Jogja-Solo yang tak kunjung dibayarkan.

Kondisi Rumah Warga

detikJateng mengunjungi rumah warga di Dusun Pasekan itu. Tampak tiga rumah kondisinya sepi. Rumah sederhana itu tampak lusuh berdebu di tengah proyek Tol Jogja-Solo.

Di barat ketiga rumah itu, proyek tol terus dikerjakan dengan lalu-lalang kendaraan berat. Di tepi barat jalur truk itu, makam dusun juga tampak sudah tak terurus karena menunggu relokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi timur, masih terdapat sekitar tujuh rumah lain yang tidak terkena proyek tol. Dusun Pasekan berada di tengah sawah di tepi sungai, jauh dari kampung lainnya.

Dua rumah yang menghadap ke utara, di depannya sudah dicor oleh pihak tol. Satu rumah di selatan masih tertanam patok pihak tol.

ADVERTISEMENT

Curhatan Warga

Tri Wahyudi (45) warga Dusun Pasekan mengatakan tiga rumah milik rumah Wagiman yang merupakan ayahnya, lalu Sarwono dan Maryono.

"Dulu sudah diundang sosialisasi ke Balai Desa. Terus katanya tanda tangan dengan meterai, sini jelas kena, lha itu patoknya masih utuh," kata Tri sambil menunjuk patok di depan rumahnya, Senin (9/10/2023).

Kondisi rumah warga Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, terdampak proyek Tol Jogja-Klaten yang belum dibayar uang ganti ruginya, Senin (9/10/2023).Kondisi rumah warga Desa Ngabeyan, Klaten, yang belum dibayar uang ganti ruginya, Senin (9/10/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Tri mengatakan selama ini keluarganya tetap bertahan karena tidak punya rumah lain.

"Sudah lama diukur. Kami cuma minta kejelasan, kalau kena ya segera dibayar tapi kalau tidak, bagaimana solusinya," kata Tri yang menempati bersama ayahnya.

Tri menyebut 14 warga lain sudah pindah ke rumah barunya sekitar dua tahun lalu. Kini tinggal warga tiga rumah.

"Dampak tol ya setiap hari debu aktivitas tol yang terbang, bising. Memang tidak ada sertifikat tapi kami di sini sudah sejak lama, kami butuh kejelasan nasib," imbuh Tri.

Kata Kades Ngabeyan

Sementara itu Kades Ngabeyan, Supriyadi mengatakan warga Dusun Pasekan ada 17 rumah yang kena tol. Tapi tinggal tiga yang belum pindah.

"Tinggal tiga yang belum pindah, lainnya sudah. Pemerintah desa sudah berusaha membantu tetapi belum jelas sampai sekarang," kata Supriyadi.

Warga Datangi Balai Desa

Diberitakan sebelumnya, delapan warga Dusun Pasekan, Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, mendatangi kantor desa, Senin (9/10). Warga melakukan aksi damai menuntut kejelasan uang ganti rugi (UGR) proyek Tol Jogja-Solo yang tak kunjung dibayarkan.

Pantauan detikJateng, warga mendatangi kantor desa sekitar pukul 08.00 WIB. Warga membawa belasan poster berukuran kecil.

(rih/aku)


Hide Ads