Pemerintah Kota Solo tengah berupaya menarik pengunjung ke Pasar Klewer Solo. Ada tiga faktor yang disebut pedagang menjadi biang kerok sepinya Pasar Klewer.
Tiga faktor itu yakni menjamurnya pedagang mobil di kawasan Alun-alun, permainan oknum tukang becak yang mengarahkan wisatawan ke pedagang lain di luar pasar, dan minimnya pengetahuan pada penjualan di pasar online.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi mengatakan penertiban pedagang pakaian yang ada menggunakan mobil di kawasan alun-alun sering dilakukan. Namun, pedagang masih sering kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai pedagang bermobil itu, Mas Wali (Gibran Rakabuming Raka) sudah memerintahkan ke Satpol PP untuk membentuk tim agar melakukan penertiban. Sebenarnya sudah dilakukan tipiring, tapi dendanya ringan hanya Rp 150-200 ribu, artinya efek jeranya tidak ada. Selain itu, mereka juga kucing-kucingan," kata Heru saat dihubungi detikJateng, Senin (2/10/2023).
Dari pengamatannya, ada hubungan simbiosis mutualisme antara pedagang mobilan dengan pedagang di Pasar Klewer. Sebab, pedagang di Pasar Klewer juga mengambil dagangan dari pedagang mobilan itu.
"Kalau kita tutup, nanti bagaimana pasokan ke pasar. Yang jadi masalah adalah mereka tak hanya memasok ke pasar, tapi juga melayani penjualan di mobil. Itu yang kita tertibkan," ucapnya.
Terkait permainan oknum tukang becak yang mengarahkan wisatawan ke Kampung Batik Kauman, Heru juga sudah menerima laporan itu.
"Ada sopir becak yang mengarahkan ke Kampung Batik Kauman, karena disana katanya sopir becak dapat fee. Kami akan menempelkan tulisan promosi untuk Pasar Klewer," ujarnya.
Sementara permasalahan terkait penjualan online, tak dipungkiri jika ada sejumlah pedagang yang sudah berusia tua, sehingga tidak bisa memanfaatkan pasar online. Heru mengaku telah membuka pelatihan dengan menggandeng marketplace.
"Kita sudah sering kita ajak masuk ke marketplace. Setiap minggu kita dorong, itu terbuka. Silahkan kalau mau gabung. Mereka membantu pemasarannya," kata dia.
Heru menuturkan, terkait keluhan bahwa Pasar Klewer selalu sepi, dia kurang setuju. Sebab, kondisi Pasar Klewer masih cukup dinamis.
Pada akhir pekan, dia menyebut kunjungan pengunjung ke Pasar Klewer mengalami peningkatan. Hal itu tak lepas dari wisatawan yang datang ke Solo, seperti mengunjungi Masjid Raya Sheikh Zayed.
"Pasar Klewer disebut para pedagang dan paguyuban sepi, itu kan secara umum. Tapi namanya pasar, pasti ada yang omzetnya naik, sedang, dan turun," pungkasnya.
(ahr/dil)