Harga beras di Boyolali naik dan saat ini masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Meski demikian, Pemkab Boyolali belum mengambil opsi menggelar pasar murah atau operasi pasar.
"Operasi pasar yang langsung ke masyarakat belum kita laksanakan tetapi kita sudah siap. Artinya kapan pun kita laksanakan siap. Bulog sudah siap, kita siap, operasi pasar lokal pun kita siap," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, Bambang Jiyanto, Selasa (19/9/2023).
Menurut Bambang, untuk mengendalikan harga beras di pasar yang tinggi, pihaknya bersama Bulog sudah mulai menyalurkan bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Bantuan berupa beras itu disalurkan kepada 70.665 KPM di Boyolali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bantuan Pemerintah berupa beras untuk 70.665 penerima manfaat di 22 kecamatan. Itu selama tiga bulan, sebulannya 10 kg (per KPM). September, Oktober, dan November. Sudah kemarin sudah tersalurkan ke beberapa kelurahan," kata Bambang.
Dari pantauan DKP, terang dia, harga beras di pasar-pasar Boyolali saat ini memang masih di atas HET. Untuk kelas medium Rp 12.500 per kilogram, HET-nya Rp 10.900/kg. Kemudian untuk kelas premium Rp 14.000/kg, sedangkan HET Rp 13.900/kg.
Dengan digelontorkan bantuan sosial untuk masyarakat miskin tersebut diharapkan bisa mengendalikan harga beras di pasar. Namun, jika di lapangan masih terjadi gejolak, pihaknya telah mempersiapkan opsi lain yaitu gerakan pangan murah untuk masyarakat.
"Kalau memang nanti di lapangan ada gejolak lagi, kita juga mempersiapkan opsi lain. Mungkin akan gerakan pangan murah di kecamatan yang ada gejolak. Kalau memang ada gejolak di lapangan," ucap Bambang.
Pemkab Boyolali, jelas dia, mempunyai kuota dari Bulog untuk gerakan pangan murah atau operasi pasar beras per kecamatan 2,5 ton. Kuota ini siap diturunkan setiap saat ke masyarakat dengan harga dibawa harga pasar.
"Kalau dirasa ada gejolak di lapangan, kalau ndak ya belum kita pakai. Kita banyak opsi. Gerakan pasar murah yang disediakan beras dari Bulog. Bisa juga opsi gerakan pasar murah yang mandiri Boyolali. Katakanlah di lumbung pangan yang ada di masyarakat kita kan ada yang punya stok-stok beras, nanti itu juga kita jual di bawah harga eceran, nanti kita subsidi transportasinya dan kemasannya. Itu juga bisa," ungkapnya.
"Itu dua-duanya belum kita laksanakan, sambil menunggu situasi. Karena sekarang biar jalan dulu (bansos pangan), yang cadangan pemerintah ini. Karena lumayan kan, 70.665 KPM," sambung dia.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
Untuk bantuan pangan penerimanya khusus masyarakat penerima manfaat. Sedangkan pasar murah, semua lapisan masyarakat bisa membelinya.
"Nanti kita sambil membaca alam," ujarnya.
"Kita pasang telinga terus ini, apa pun situasi yang kira-kira akan membuat masyarakat gelisah, ragu, khawatir kita akan langsung mengambil action," pungkasnya.