Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, melepas keberangkatan armada truk kontainer berisi bawang di Brebes yang akan diekspor ke Thailand. Pada panen raya tahun ini, bawang yang diekspor mencapai 4.500 ton yang berasal dari sejumlah kelompok tani.
Pemberangkatan ekspor itu dilakukan di gudang bawang Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes, Rabu (9/8/2023). Sebelum melepas armada ekspor, Yasin Limpo menyempatkan diri melihat langsung proses pengemasan bawang merah dan melihat isi kontainer.
Kepada wartawan, dia mengatakan, komoditas bawang merah merupakan kekuatan komoditi pertanian di Indonesia. Produksinya mencapai ratusan ribu ton per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bawang merah ini merupakan kekuatan komoditi pertanian di Indonesia. Yang diproduksi di Brebes ini mencapai ratusan ribu ton dan bisa untuk memenuhi kebutuhan nasional bahkan ekspor," ujar Mentan.
Ekspor ini akan membawa dampak positif terhadap petani bawang. Saat masa panen raya, bawang merah Brebes tidak menumpuk di pasar regional, tapi bisa merambah ke pasar internasional.
"Pasaran bawang terbuka lebar baik di dalam negeri maupun luar negeri. Diharapkan ini akan membantu petani agar harga tidak anjlok karena panen raya," tandas Yasin Limpo.
Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) menyebut, ekspor bawang merah jumlahnya mencapai 4.500 ton. Bawang tersebut berasal dari berbagai kelompok tani yang ada di Brebes.
"Ada dari Beni Santoso sebanyak 1.500 ton dan dari Kelompok Champion sekitar 3000 ton. Pengiriman ini dilakukan bertahap sampai bulan November yang akan datang," ungkap Ketua ABMI, Juwari.
Menurut Juwari, saat panen raya komoditas pertanian bawang merah melimpah di pasaran. Dengan menjual hasil panen (ekspor) ke Thailand, akan membuat harga stabil, karena tidak menumpuk di pasaran regional.
Terpisah, Ketua Kelompok Tani Champion, Dian Alex Chandra menjelaskan, kelompoknya sudah memiliki kontrak ekspor ke Thailand sebanyak 108 kontainer atau 3.000-an ton. Komoditas ini diambil dari beberapa daerah sentra produksi bawang seperti Brebes, Sumbawa, Bima dan Probolinggo.
"Kebetulan yang sudah terorder itu sekitar 100 an kontainer atau 2800 sampai 3000 ton. Sebanyak 50 persen dari Brebes sisanya dari luar daerah penghasil bawang. Ada dari Sumbawa Bima dan Probolinggo Jatim," tutur Alex.
Dia menegaskan, ekspor ini bisa menyerap hasil petani dengan harga yang layak. Di tingkat petani, lanjut Alex, saat ini bawang dibanderol Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu per kilo. Kemudian untuk kualitas ekspor dibeli dengan harga Rp 21 ribu per kilo.
(ahr/ams)