Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi status internasional pada 34 bandara di Indonesia. Pihak Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang berupaya agar statusnya tidak turun kelas.
General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada mengatakan soal evaluasi itu memang masih dalam pembahasan dan kajian. Pihaknya terus berkoordinasi untuk status di bandara Semarang.
"Nah kita coba terus koordinasi apakah itu kita akan diturunkan atau tetap bisa internasional," kata Fajar di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Rabu (9/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani sudah siap fasilitas penerbangan internasional. Ketika pandemi, penerbangan internasional memang dihentikan, namun mulai awal Agustus ini sudah ada penerbangan langsung dari Semarang untuk umrah ke Arab Saudi.
"Upaya kita bagaimana aktifkan di umrah itu dan tunjukkan internasional di Semarang itu cukup efektif untuk melakukan pelayanan penerbangan internasional. Itu yang kita sehingga status kita bisa dipertahankan. Termasuk agar bisa buka lagi internasional yang lain," jelasnya.
Dia menyebut ada delapan penerbangan umrah dari Lion Air yang berangkat dari Semarang. Dia menyebut penerbangan umrah ini ternyata cukup banyak peminatnya.
"Dalam bulan ini sudah ada delapan flight untuk umrah dan sekali penerbangan rata-rata 200 orang, cukup banyak minatnya. Sehingga kemarin sudah menyampaikan nanti sampai Desember sudah booking akan laksanakan jalur umrah. Kita juga upayakan bagaimana gaet maskapai lain melakukan hal yang sama melalui umrah," ujar Fajar.
Ia menegaskan fasilitas penerbangan di Bandara Semarang sudah memadai karena sebelum pandemi juga melayani penerbangan ke Singapura dan Malaysia.
"Fasilitas kita memadai karena sudah dirancang sebagai bandara internasional. Kita memiliki tiga garbarata dan ada lounge dan ruang untuk imigrasi. Kemudian pemeriksaan maupun ruang tunggu internasional yang memadai. Ini merupakan modal bagi kita membuka rute internasional," tegasnya.
Sementara itu, dalam keterangan persnya, Fajar menyebut Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatat 1.223.090 pergerakan penumpang pada periode Januari-Juli 2023. Jumlah tersebut meningkat 38 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu mencapai 883.139 penumpang.
Sedangkan pergerakan pesawat meningkat sebesar 34 persen dengan jumlah pergerakan sebesar 10.456 pesawat pada periode Januari-Juli 2023 dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 7.804 pesawat. Untuk jumlah pergerakan kargo melonjak sebesar 63 persen dengan total pergerakan 5.707.096 kg dibandingkan tahun lalu dengan jumlah hanya 3.496.332 kg.
"Kami bersyukur pada periode Januari hingga Juli 2023 ini telah terjadi trend peningkatan pergerakan baik penumpang, pesawat maupun kargo. Selain itu bandara juga telah melayani penerbangan umroh dengan rute Semarang-Madinah pada tanggal 1 dan 8 Agustus lalu. Dan untuk kedatangan umroh dengan rute Jeddah-Semarang, akan dilaksanakan pada tanggal 12 dan 19 Agustus nanti," ujar Fajar.
Untuk diketahui, dikutip dari detikFinance, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyebutkan saat ini sedang menata jumlah bandara internasional. Evaluasi besar-besaran sedang dilakukan pada 34 bandara internasional yang dianggap beroperasi kurang optimal.
"Penetapan Bandara Internasional saat ini masih dalam tahap evaluasi terhadap kondisi 34 Bandar Udara Internasional (eksisting) dengan melibatkan Kementerian dan Lembaga terkait, dan terdapat beberapa bandara belum beroperasi secara optimal," ungkap Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Mokhammad Khusnu kepada detikcom, Senin (7/8) lalu.
"Oleh karena itu sedang dilakukan proses penataan jumlah bandara internasional untuk menjaga keberlangsungan industri penerbangan," lanjutnya.