Cerita Pedagang Magelang Jual Online Hewan Kurban, Laku 350 Sapi!

Cerita Pedagang Magelang Jual Online Hewan Kurban, Laku 350 Sapi!

Eko Susanto - detikJateng
Senin, 19 Jun 2023 20:02 WIB
Pemeriksaan gigi sapi di Pasar Hewan Grabag, Kabupaten Magelang, Senin (19/6/2023).
Pasar Hewan Grabag, Kabupaten Magelang, Senin (19/6/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng.
Magelang -

Penjualan hewan kurban sekarang ini tidak hanya dilakukan secara langsung atau offline, tetapi juga secara daring atau online. Bahkan, pedagang menyebut jika penjualan secara online jauh lebih ramai. Hal tersebut diakui salah seorang pedagang sapi kurban asal Magelang, Suradi (32).

Suradi yang biasa dipanggil Adek itu sudah mulai berjualan sapi secara online sejak 2018. Adet menyebut selama Idul Fitri sampai Idul Adha tahun lalu sapi yang terjual mencapai 500-an ekor. Jumlah itu didominasi penjualan secara online.

"(Online) Pengaruh banget. (sistemnya) Kirim foto, video, mau timbang juga real. Pembeli nggak harus datang langsung, kita berikan ciri-ciri fisik kayak gini. Yang penting nggak ada cacat, kalau ada cacat dibilang cacat gitu lho, apa enaknya jujur," tuturnya saat ditemui di Pasar Hewan Grabag, Kabupaten Magelang, Senin (19/6/2023).

"Respons pasar lebih bagus yang pandemi kemarin. Kemarin pembeli lebih banyak, sekarang berkurang," imbuhnya.

Pemeriksaan gigi sapi di Pasar Hewan Grabag, Kabupaten Magelang, Senin (19/6/2023).Pemeriksaan gigi sapi di Pasar Hewan Grabag, Kabupaten Magelang, Senin (19/6/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng



Adek mengatakan, harga jual semua sapi juga mulai mengalami kenaikan. Mulai dari sapi bobot 350-an kilogram sudah mengalami kenaikan. Tahun lalu harga per kilo jual Rp 52 ribu sampai Rp 53 ribu, sekarang mencapai Rp 55 ribu per kilo.

"(Faktor naik) karena barangnya (sapi) langka. Tahun kemarin PMK (penyakit mulut dan kuku), terus sekarang barangnya langka. Saya ambil dari desa-desa, petani-petani. Sekarang petani jarang memelihara sapi, yang tadinya memelihara 5 sampai 6 ekor, sekarang paling pelihara satu ekor," ujarnya yang asal Grabag, itu.

Untuk harga jika tahun lalu di kisaran Rp 18,5 juta sampai Rp 19 juta yang berat 300-an kilogram. Kemudian sekarang Rp 21 juta sampai Rp 22 juta.

Sedangkan untuk bobot 400-an kilogram harga mencapai Rp 22 juta sampai Rp 23 juta.

Suradi mengaku memasarkan sapi melalui akun YouTube. Untuk pembelinya, tidak hanya dari wilayah sekitar saja, tetapi banyak juga dari luar Magelang seperti Surabanya hingga Jakarta.

"Ini baru nyampai 350-an yang sudah laku, online. Pembeli dari Jakarta, Surabaya," ujar dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemeriksaan gigi sapi di Pasar Hewan Grabag, Kabupaten Magelang, Senin (19/6/2023).Pemeriksaan gigi sapi di Pasar Hewan Grabag, Kabupaten Magelang, Senin (19/6/2023). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....


Untuk sekali kirim, biasanya Adek menggunakan armada truk berisi 10 ekor sapi. Adapun berat sapi berkisar 400 kilo sampai 500-an. Sedangkan untuk saat ini pengiriman menuju Jakarta sudah tidak terhitung.

"Nggak kehitung ini, udah lebih 30 kali lebih sejak Idul Fitri sampai sekarang. Paling akhir nanti mepet kurang H-2. (Pesanan) paling nggak ada akhir 100-an ekor masuk, total paling nggak 450-an sama lokal sini," ujar dia.

Sementara itu, menjelang Idul Adha Dinas Peternakan dan Perikananan (Dispeterikan) Kabupaten Magelang melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban. Dalam pemeriksaan ini tidak ditemukan hewan kurban yang terkena penyakit maupun cacat.

"Ini agenda untuk menghadapi idul kurban, kita melakukan pemeriksaan selain di Pasar Hewan Grabag, Muntilan juga di lapak pinggir jalan. Pemeriksaan mulai satu minggu sebelum hari H, kita juga keliling. Rencananya, kita keliling ke seluruh yang ada, terus sama di tempat penampungan bakul (penjual)," kata drh Ichtiaryoko, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dispeterikan Kabupaten Magelang.

Halaman 2 dari 2
(apl/ahr)


Hide Ads