Pemkab Banyumas Temukan Sapi Kurban Belum Dewasa di Peternak: Jangan Dibeli

Pemkab Banyumas Temukan Sapi Kurban Belum Dewasa di Peternak: Jangan Dibeli

Anang Firmansyah - detikJateng
Senin, 12 Jun 2023 12:29 WIB
Dokter hewan dari Dinkannak Banyumas memeriksa kondisi sapi milik peternak di Desa Kebocoran, Kecamatan Kedungbanteng, jelang Idul Adha, Senin (12/6/2023).
Dokter hewan dari Dinkannak Banyumas memeriksa kondisi sapi milik peternak di Desa Kebocoran, Kecamatan Kedungbanteng, jelang Idul Adha, Senin (12/6/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas -

Pemkab Banyumas melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban di kandang milik peternak. Ternak sapi yang dipersiapkan dijual untuk kurban Idul Adha 2023 itu ada yang berusia belum dewasa.

Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Perikanan dan Peternakan Banyumas Jan Ari Rijadi menjelaskan kondisi sapi di kandang di Desa Kebocoran, Kecamatan Kedungbanteng, itu dalam keadaan sehat.

"Hanya saja tadi sempat kami periksa beberapa sapi yang ternyata belum cukup dewasa," kata Ari kepada wartawan, Senin (12/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyarankan kepada para calon pembeli agar memeriksa lebih teliti. Hal ini untuk memenuhi syarat-syarat hewan kurban.

"Pilihlah sapi yang sehat dan sudah cukup dewasa. Kepada pembeli tolong diperiksa giginya. Kalau belum cukup umur sebaiknya jangan dibeli," terangnya.

ADVERTISEMENT

Pemeriksaan tersebut untuk mengantisipasi adanya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PKM) dan Lumpy Skin Diseas (LSD) yang menyerang hewan sapi.

Sejauh ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan hewan kurban di beberapa lokasi dengan dibantu tim dari Puskeswan Cilongok dan Banyumas. Hasilnya selama ini peternak untuk kurban dikategorikan sehat semua.

"Kalau ada peternak yang sakit, kami segera obati. Untuk PMK dan LSD memang masih ada temuan tapi kasusnya sudah melandai. Kasusnya sudah sedikit. Peternak kita sudah pandai semua. Jadi kalau beli sapi tidak mau yang berisiko," jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada para peternak yang membeli sapi dari luar kota untuk menginformasikan kepada pihaknya. Hal ini untuk mencegah penyebaran PMK dan LSD.

"Kami diinformasikan untuk melaksanakan vaksinasi. Kami ada semua baik LSD maupun PMK. Silakan berkomunikasi dengan UPT Puskeswan yang ada di Banyumas dan Cilongok," ujarnya.

Pihaknya rencananya akan melakukan pengecekan di pasar tiban yang muncul ketika akan memasuki Idul Adha. Sebab di pasar tiban tersebut ada potensi hewan kurban yang berasal dari luar kota.

"Kira-kira di Banyumas itu tahun ini kita mendata ada 7 ribu ekor sapi. Kebutuhannya sekitar 5-7 ribu sapi. Kalau kambing sekitar 10 ribu ekor," ungkapnya.

Sementara itu Darno, pemilik ternak sapi setempat mengatakan di kandang miliknya saat ini terdapat 30 ekor sapi. Bobot maksimal sapi miliknya mencapai 700 kg.

"Ada 30 sapi. Bobot maksimal ada 700 kg. Rata-rata bobot sapi normal 300 kg. Dijual dengan harga Rp 24 sampai Rp 26 juta," katanya.

Jika dibandingkan tahun lalu menurutnya tahun ini lebih sepi. Namun dirinya tidak mengetahui apa penyebabnya.

"Lebih ramai tahun kemarin. Ini ada sisa 20 harian tapi semoga bisa bertambah. Biasanya hari-hari ini sudah mulai ramai. Kita tiap tahun terjual 60-an, tapi ini baru 30 sapi yang terjual," pungkasnya.




(rih/dil)


Hide Ads