Perajin kayu asal Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sukses meraup cuan dari produksi wayang golek kontemporer. Hasil karyanya bahkan menjadi buruan kolektor seni.
Perajin tersebut bernama Joko Kuncoro, warga Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo. Pria yang akrab disapa Japrak ini telah menggeluti usaha kerajinan kayu selama lebih dari 20 tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, berbagai produk kerajinan kayu telah dibuatnya, mulai dari alat musik hingga permainan tradisional. Baru-baru ini Japrak juga mulai memproduksi wayang golek yang wujudnya dibuat sedemikian rupa mengikuti perkembangan zaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan sekarang sedang buat pesanan wayang golek dari institusi Polri. Mereka request model wayang yang kekinian," ucap Japrak saat ditemui di rumahnya, Sabtu (10/6/2023)
Wayang golek kontemporer, begitulah nama karya Japrak. Disebut demikian karena wujud wayang ini menabrak pakem yang sudah ada.
![]() |
Jika umumnya memakai busana tradisional, wayang buatan Japrak ini justru berpakaian trendi kekinian. Pun demikian dengan jalan cerita saat wayang dipentaskan yang jauh berbeda dibandingkan wayang golek biasanya.
"Di sini wayangnya condong ke kontemporer. Jadi wayangnya lebih menceritakan kisah-kisah modern supaya bisa menjangkau generasi muda. Kemudian dipentaskan dengan konsep wayang keroncong, ssuai dengan basic anak-anak di sini yang suka main keroncong. Entah nanti dikolaborasikan dengan musik lain kita belum nemu," jelasnya.
Japrak menjelaskan wayang golek kontemporer ini dibuat dari kayu Albasia, jenis kayu yang umum ditemui di sekitar tempat tinggalnya di wilayah perbukitan menoreh Kulon Progo. Dia memilih kayu Albasia karena lebih ringan dibandingkan kayu jenis lain. Hal ini juga bertujuan untuk memudahkan dalang dalam memainkan wayang golek.
"Bahan bakunya dari kayu asli bukit menoreh dan ini sementara kita yang dipakai sesuai dengan kebutuhan yaitu pakai kayu Albasia. Dipilih karena ringan, Jadi wayang lebih mudah dimainkan biar dalangnya tidak capek," ucapnya.
Proses pembuatan wayang golek kontemporer ini dimulai dengan memotong kayu menjadi beberapa bagian untuk badan dan kepala wayang. Ukurannya sekitar 10-15 cm untuk kepala dan 20-30 cm untuk badan.
Selanjutnya masuk tahap pembuatan desain dan ukiran tubuh wayang. Proses ini memakan waktu cukup lama karena sebagian besar alat yang digunakan Japrak masih manual.
Setelah itu lanjut proses pemasangan badan dan kepala wayang. Proses ini diakhiri dengan pemasangan busana wayang sesuai permintaan pemesan. Adapun busana wayang juga diproduksi mandiri oleh Japrak.
Untuk wayang ukuran besar, setidaknya butuh waktu seminggu dalam pembuatannya. Sedangkan wayang-wayang kecil bisa dibuat dalam waktu sehari.
"Kalau untuk satu wayang sekitar satu minggu, tapi wayang yang besar. Bukan wayang-wayang kecil. Kalau wayang kecil satu minggu bisa jadi banyak," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
"Sebenarnya enggak ada kesulitan. Karena banyak sekali para senior wayang golek, jadi kita belajar dengan para senior-senior ini," ujarnya.
Soal harga, wayang bikinan Japrak dibanderol kisaran Rp 700 ribu hingga Rp1 jutaan tergantung ukurannya. Harga sebanding dengan rumitnya proses pembuatan wayang tersebut.
"Kalau untuk yang profesional kita ikuti pemesan. Kadang pemesan dibuatkan harga spek murah tidak mau. Range tertinggi bisa tembus Jutaan rupiah per satu item. Harga normal 700-1 juta. Tergantung ukuran dan tingkat kesulitan dalam membuatnya," ujarnya.
Harganya yang tinggi tak membuat wayang golek kontemporer sepi peminat. Sebaliknya, Japrak justru kebanjiran pemesan termasuk dari para kolektor seni.
"Sementara yang ini belum jadi, kita udah dapat pemesan lain. Tapi kami baru mengakomodir pesanan dari lokal aja ya. Karena cukup kewalahan," ucap Japrak
Simak Video "Video: Viral Momen Wakil Bupati Kulon Progo Perbaiki Sepatu Paskibraka"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)