Seorang santriwati di Ponpes Ar-Roudloh Limpung Batang mendapatkan mendapatkan orderan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga itu memesan dua baju koko kepada santriwati yang baru berencana membuka toko fashion itu.
Tantangan tersebut, berawal saat Menparekraf Sandiaga Uno, memberikan tambahan materi Bimbingan Teknis Wirausaha Mandiri Bagi Santri Ar-Roudloh melalui Gerakan Usaha Kreatif (GUK) di ponpes setempat.
Saat diminta maju ke depan untuk diajak ngobrol dengan Sandiaga Uno, awalnya tidak ada satupun santri yang berani maju. Hingga, Miftahatud Diniyah (23) santri asal Tegal ini memberanikan diri untuk maju ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga pun menanyakan kepada santriwati tersebut, ia akan usaha apa jika telah usai mondok di ponpes.
"Saya ingin usaha di bidang fesyen Pak," kata Miftah.
Miftah yang telah nyantri selama delapan tahun di ponpes setempat, bercerita dirinya ingin membuka usaha fashion, baik untuk perempuan dan pria, termasuk baju Koko.
Meskipun baru berencana, namun Sandiaga, memberikan semangat dan bahkan, langsung memesan dua baju koko. Nantinya baju muslim tersebut akan digunakan olehnya saat Idul Adha mendatang.
"Saya pesan dua ya, bayar di depan, nanti saya dibuatkan baju koko untuk Idul Adha ya," kata Sandiaga Uno.
Bahkan, pada kesempatan itu, Sandiaga juga memberi nama usaha Miftah atas persetujuan para satriwati lainnya.
"Apa namanya ya?" kata Sandiaga pada para santriwati yang kemudian dijawab lantang oleh teman-temannya Miftah, 'Arif'.
Atas hal inilah, usaha yang baru direncanakan tersebut kemudian diberi nama 'Arif Collection'.
Miftah pun mengaku kaget atas apa yang baru dialaminya. Terlebih, dirinya sudah mendapatkan pesanan baju koko dari seorang menteri.
"Saya memang berencana setelah ini (nyantri) pingin usaha soal fashion. Eh tadi ditanya dan langsung Pak Menteri pesan dua baju Koko. Saya kaget dan dibayar langsung juga. Senang nggak nyangka," ucapnya.
Ia sedianya baru merencanakan. Namun, sebelumnya diakui kerap membatu mengerjakan pembuatan baju koko.
"Pengalaman buat baju koko, ya sekadar bantu-bantu sih. Tapi dengan pesanan Pak Menteri, saya siap dan Bismillah, bisa," tambahnya.
(apl/aku)