Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang berupaya menjaring wisatawan asal Qatar dan Uni Emirate Arab (UEA) agar bisa berkunjung ke Jogja. Salah satunya dengan membuka penerbangan langsung melalui Yogyakarta International Airport (YIA).
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan belum lama ini pihaknya telah berkomunikasi dengan maskapai penerbangan asal Qatar terkait rencana pembukaan direct flight atau penerbangan langsung ke Indonesia. Mulanya hanya tiga bandara di Indonesia yang jadi tujuan yakni Kualanamu, Medan, Soekarno-Hatta, Jakarta, dan Ngurah Rai, Bali. Kemudian pihaknya meminta agar ada tambahan lagi yaitu di YIA, Kulon Progo.
"Jadi pada saat Piala Dunia Qatar, saya sama Bu Made (Deputi Pemasaran Kemenparekraf) ketemu dengan manajemen Qatar yang akan membuka penerbangan langsung dari Doha ke Kualanamu tahun ini. Pada saat itu mereka juga menginginkan penambahan ke Jakarta dan ke Bali, dan itu semua sudah kita penuhi. Tapi kita minta syaratnya mereka mempertimbangkan YIA, Kulon Progo untuk penerbangan langsung dari Doha, dan itu mendapat respon positif," ujar Sandi saat ditemui usai Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia di Kulon Progo, Minggu (28/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Qatar, pihak maskapai dari UEA yang beberapa waktu ke depan bakal membuka penerbangan langsung ke Bali juga dimintai hal serupa.
"Jadi saya menyampaikan nanti ke Bu Made kebetulan nanti juga akan ada penerbangan langsung dari Dubai ke Ngurah Rai, Bali. Jadi kita ingin mengajak (UEA) selain dari Qatar untuk terbang juga ke YIA," ucapnya.
Menurutnya permintaan itu direspons positif baik oleh Qatar maupun UEA. Karena itu, Kemenparekraf berupaya agar penerbangan langsung dari dua negera tersebut ke Jogja bisa terealisasi.
"Tanggapan mereka sangat positif dan kita tindaklanjuti ini. Deputi pemasaran akan saya tugaskan langsung," ucap Sandi.
Sandi mengatakan ada sejumlah alasan kenapa pihaknya ngotot agar penerbangan langsung dari mancanegara ke YIA bisa terlaksana. Pertama karena YIA berada di Kulon Progo yang merupakan daerah penunjang destinasi wisata super prioritas Borobudur. Dengan adanya penerbangan langsung ke YIA, maka bisa memudahkan wisatawan asing berkunjung ke Borobudur dan sekitarnya.
Apalagi YIA, sudah masuk kategori Bandara internasional yang mampu menampung pesawat asing berbadan besar.
"Karena YIA ini adalah bandara yang paling terbaru dimiliki Indonesia dan destinasi super prioritas Borobudur ada di dekat Kulon Progo dan ini adalah pelabuhan udara yang landasanya bisa menampung pesawat berbadan lebar," ujarnya.
Jika penerbangan langsung ini bisa terealisasi, Sandi mengingatkan kepada pemerintah daerah terkait untuk bisa menyiapkan diri. Terutama dalam hal pariwisata dan ekonomi kreatifnya.
"Kesiapan SDM dari ekosistem pariwisata ekonomi kreatif sehingga siap menampung wisatawan mancanegara yang berkualitas. Selanjutnya bantuan peningkatan dari kualitas produk-produk ekonomi kreatif, karena kalau destinasi sudah siap sekali, Dari perbukitan menoreh, Borobudur sampai Jogja banyak sekali wisatanya," jelasnya.
(apl/apl)