Geger soal Thrifting, Ketua Hipmi Solo: Bisa Jadi Benchmark, tapi...

Geger soal Thrifting, Ketua Hipmi Solo: Bisa Jadi Benchmark, tapi...

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Senin, 20 Mar 2023 15:57 WIB
Ketua Hipmi Solo Respati Ardi, di Makunde Resto Solo Safari, Senin (20/3/2023).
Ketua Hipmi Solo Respati Ardi, di Makunde Resto Solo Safari, Senin (20/3/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Impor thrifting atau baju bekas disetop pemerintah karena dianggap mengganggu produk tekstil dalam negeri. Menanggapi hal itu, Ketua Hipmi Solo Respati Ardi mengatakan dia punya cara pandang lain soal thrifting.

"Jujur, ada anggota Hipmi yang memiliki usaha thrifting, itu kewajiban saya melindungi teman-teman juga. Tapi ada juga anggota Hipmi yang memiliki usaha tekstil, hingga mereka menolak keras adanya thrifting karena mengganggu usaha di bidang konveksi," kata Ardi kepada wartawan di Makunde Resto Solo Safari, Senin (20/3/2023).

Ardi mengatakan dia memiliki pandangan lain soal thrifting. Menurutnya thrifting bisa menjadi benchmark atau tolok ukur produk lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Thrifting ini bisa menjadi benchmark untuk brand lokal menyamai (kualitas) produk luar negeri, tapi harus dibatasi. Kalau anggota Hipmi rebutan barang impor pasti bisa, ada barang murah datangkan cuan pasti dimakan. Tapi pemerintah juga harus tegas dalam membuat regulasi soal thrifting," ujarnya.

Ditemui terpisah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan mengikuti aturan dari pemerintah pusat yang menolak barang thrifting masuk ke Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kita mengikuti aturan dari pusat ya. Kalau tidak boleh ya tidak boleh. Pokoknya jangan thrifting barang luar negeri, hati-hati untuk masalah kesehatannya juga," kata Gibran.




(dil/aku)


Hide Ads