Tak hanya terkenal sebagai penghasil buah durian, wilayah Kaligesing, Kabupaten Purworejo, juga dikenal sebagai sentra peternakan kambing ras Kaligesing. Lalu seperti apa keunikan kambing yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah per ekornya ini?
Salah satu sentra peternakan Kambing Ras Kaligesing adalah Desa Pandanrejo. Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pernah menyebut desa ini sebagai New Zealand van Java.
"Mas Menteri Sandiaga Uno juga menyebut Pandanrejo sebagai New Zealand van Java karena penduduk sama kambingnya banyak kambingnya," kata salah satu peternak, Suyanto (49) kepada detikJateng, Minggu (5/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kambing yang memiliki ukuran jumbo ini bahkan bisa laku hingga ratusan juta rupiah, terlebih jika kambing itu menang dalam sebuah kontes. Untuk pakannya, hampir tidak ada perbedaan dengan kambing biasa, hanya perlu tambahan perawatan serta vitamin.
![]() |
Sang pemilik, bahkan memberi nama yang unik untuk kambing kesayangannya mulai dari Gondes, Ferguso, Srintil, Mawar Merah hingga Tahu Isi.
"Kambing Ras Kaligesing ini beda dengan kambing biasa karena memiliki postur yang lebih besar dan tinggi telinga panjang, bulu tebal, kepala cembung, bobot saya juga punya 126 kg. Harga ratusan juta. Gondes dan Ferguso harganya Rp 550 juta dua ekor. Yang kecil umur belum genap satu bulan ada yang Rp 25 juta satu ekor.
"Pakan hampir sama. Dedaunan, tambah konsentrat dan vitamin makan dua kali," sambungnya.
Suyanto menjelaskan, keberadaan kambing ras Kaligesing ini berawal ketika ada perkawinan silang dengan kambing dari India. Dari perkawinan itu kemudian menghasilkan kambing oeranakan Etawa (PE) yang selanjutnya dalam perjalanan waktu ditetapkan menjadi kambing ras Kaligesing.
"Jadi kambing Kaligesing ini awalnya dulu tahun 1925 ada kambing dari India terus dikawin silangkan dengan kambing lokal. Menurunkan kambing peranakan etawa (PE). Lebih spesifik tahun 2016 pemerintah desa melalui SK Kementan mengganti jadi kambing Ras Kaligesing," jelasnya.
Untuk mendongkrak pariwisata classic-modern yang menghadirkan warisan leluhur berupa kambing ras Kaligesing, Desa Wisata Pandanrejo bekerjasama dengan Badan Otorita Borobudur (BOB) kemudian menggelar Kontes Kambing Ras Kaligesing tingkat Nasional 2023.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
"Dengan para pelaku di kawasan Menoreh dan tiga kabupaten di bawah zona Koordinatif BOB, yakni Kabupaten Magelang, Purworejo, dan Kulon Progo. Kegiatan ini ditujukan untuk mendongkrak pariwisata classic-modern yang menghadirkan warisan leluhur yakni Kambing Ras Kaligesing dan dikemas dengan olahan pariwisata yang berlevel tinggi," kata Ramlan saat ditemui detikJateng di sela-sela acara.
Ratusan peserta ikut dalam kontes yang digelar dari pagi hingga malam hari tersebut. Sedikitnya, ada 10 kelas yang dilombakan dengan.
Ada 11 kriteria penilaian yang nantinya akan menentukan siapa yang akan menjadi jawara dan berhak membawa pulang piala, sertifikat serta uang pembinaan.
Sementara itu, salah satu kontestan asal Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur, Andi (28) yakin jika kambingnya akan memenangkan kontes. Kambing dengan nama Rojuli itu sebelumnya juga sering naik podium.
"Nama kambing Rojuli, ikut kelas A jantan. Tinggi 1 meter lebih. Ya sering kontes dan sering dapat podium 1, 2 dan 3. Kelebihan dibandingkan dengan yang lain adalah bulunya atau rewos lebih tebal," tuturnya.
Simak Video "Video: Kronologi Truk Oleng Tabrak Angkot di Purworejo, 11 Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)