Menteri Basuki Pastikan Tambak Terdampak Tol Demak Dihitung Tanah Biasa

Menteri Basuki Pastikan Tambak Terdampak Tol Demak Dihitung Tanah Biasa

Mochamad Saifudin - detikJateng
Sabtu, 25 Feb 2023 20:51 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Foto: Mochamad Saifudin/detikjateng.
Demak -

Kendala pembangunan tol Semarang Demak Seksi I di antaranya pembebasan tanah warga yang berupa tambak. Presiden Jokowi menyatakan tambak warga dihitung tanah biasa sesuai koordinat.

Hal tersebut disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mendampingi Jokowi meresmikan tol Semarang Demak Seksi II di Gerbang tol Desa Sidogemah, Kecamatan Sayung. Presiden bahkan siap mengeluarkan Perpres baru terkait pembebasan tambak sebagai tanah biasa itu.

"Yang seksi I sudah kontrak semua sepanjang 10 kilometer sedang dalam proses pembebasan lahan. Karena di sana ada dua konsep antara tanah musnah dan tanah bukan musnah. Dan tadi sudah diputuskan oleh Bapak Presiden akan diperlakukan sebagai tanah biasa, bukan tanah musnah, yang menurut aturan 35 persen dari NJOP itu sudah batal. 35 persen dari NJOP sudah tidak ada, jadi nanti ATR akan melakukan appraisal, jadi sesuai dengan appraisal nilainya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sabtu (25/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan sampai beliau (Presiden Jokowi) manyampaikan kalau perlu Perpres saya keluarkan Perpres," sambung Basuki menirukan ucapan Jokowi.

Menurutnya tidak ada kendala pengukuran dalam proses pembebasan tambak tersebut. Yakni dengan acuan koordinat sertifikat tanah.

ADVERTISEMENT

"Kalau ada sertifikatnya pasti ada koordinatnya. Jadi kalau namanya koordinat kan nggak perlu kelihatan tanahnya, atau nanti setelah dibikin jalan jadi kering. Jadi koordinatnya insyaallah ada semua. Tapi yang jelas sesuai dengan appraisal, itu saya kira jauh lebih baik," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa pembebasan lahan tambak warga tersebut sesuai kewenangan Kementerian BPN/ATR. Jika dirasa bisa melakukan pembebasan tambak senilai tanah biasa tanpa adanya Perpres baru, maka tak perlu dikeluarkan.

"Itu kan sebenarnya tergantung keputusan Menteri BPN/ATR, bisa itu (membebaskan tambak senilai tanah biasa) atau kalau perlu ke Perpres dikeluarkan Perpresnya, tadi yang seperti disampaikan Bapak Presiden," ujar Basuki.

Ia menambahkan bahwa tol Semarang Demak ini akan berlanjut hingga Gresik-Jawa Timur. Yakni tol Semarang Demak Seksi I direncanakan selesai pada 2024.

"Ini akan terus sampai di Gresik. Jadi tol ini menjadi, kalau mau ke Surabaya ini lewat jalan utara. Semarang jadi, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Rembang, sampai ke Tuban, Gresik," terangnya.

"Kalau selesainya (tol Semarang Demak Seksi I) seharusnya 2024," pungkasnya.

Selengkapnya di halaman berikutnya...

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa tiga desa di Kecamatan Sayung Demak terdampak tol menolak pembebasan tambaknya sebagai tanah musnah. Lantaran tambak tersebut masih menjadi mata pencaharian warga sehari-hari. Selain itu warga membayar pajak tahunan sesuai nilai pajak tanah setiap tahunnya.

Tiga desa Tersebut meliputi Desa Bedono, Purwosari, dan Sriwulan. Sekitar 200 hektare tambak terdampak tol di wilayah tersebut.

Seperti diketahui bahwa wilayah kecamatan Sayung terdampak abrasi dan rob 20 tahun lebih. Sebagian sawah, kebun, dan rumah warga sudah menjadi air menyatu dengan laut.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)


Hide Ads