Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Sosial saat ini telah membangun rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bekerja di sektor informal. Rusun itu dibangun di Kota Bekasi.
"Rusun tersebut dibangun sebanyak satu tower setinggi lima lantai dan memiliki hunian tipe 24 MBR khusus sebanyak 93 unit yakni 88 unit reguler dan 5 unit difabel dengan kapasitas hunian sebanyak 362 orang," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dikutip dari detikFinance, Selasa (14/2/2023).
Rusun tersebut juga sudah dilengkapi dengan mebel seperti meja, kursi, lemari dan tempat tidur susun di setiap unitnya. Total anggaran untuk pembangunannya menghabiskan biaya Rp 34,5 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Iwan, biaya sewa untuk menempati rusun tersebut sangat terjangkau, sebesar Rp 10 ribu tiap bulannya.
Iwan menerangkan Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi diperuntukkan khususnya bagi eks gelandangan dan pengemis. Saat ini pihaknya juga sedang membangun fasilitas serupa di Jakarta Timur dan Kota Solo.
"Kami siap mendukung Kementerian Sosial untuk membantu MBR memiliki hunian layak dan terjangkau," terangnya.
Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan pembangunan rusun ini merupakan salah satu wujud perhatian pemerintah kepada MBR. Tujuannya agar mereka bisa memiliki hunian yang layak.
"Kami siap mengelola Rusun ini dan nantinya masyarakat yang terdata akan dikenakan biaya sewa untuk tinggal di Rusun tersebut hanya Rp 10.000 per bulan. Saat ini sebanyak 93 kepala keluarga telah terdata untuk tinggal di rusun tersebut dan diharapkan mereka bisa berusaha untuk dapat meningkatkan perekonomiannya," harap Risma.
(ahr/ams)