Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong Indonesia sebegai tuan rumah event-event international seperti Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) event. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong kemajuan pariwisata serta bisnis di dalamnya.
Menparekraf, Sandiaga Uno pada pembukaan acara South East Asia Bisnis Event Forum (SEABEF) mendorong agar semakin banyak event-event bertaraf internasional digelar di negara-negara ASEAN khususnya Indonesia.
"Indonesia akan mengambil peluang, selama ini kita sudah bisa dengan Bali, tapi lima destinasi super prioritas seperti Jogja ini sudah bisa menjadi tuan rumah event-event berkelas dunia," ujar Sandiaga di pembukaan SEABEF di Jogja, Jumat (3/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga mencontohkan gelaran G20 di Indonesia beberapa waktu lalu. Pada gelaran internasional itu Indonesia dapat meraup keuntungan yang cukup besar. Hal tersebut, menurut Sandiaga, terus didorong agar dapat dilakukan di level ASEAN.
"Seperti tadi G20 angkanya sudah sangat prestige. Total ada 21 ribu delegasi, nah ini yang juga kita harapkan ASEAN, kita punya datanya dan kita juga kerjasama, semua kegiatan seperti ini kita berkolaborasi dengan dunia usaha," ujar Sandiaga.
"Dan data-data tersebut saya sudah tegaskan untuk betul-betul menghitung, berapa dampak dari penyelenggaraan MICE event, G20 real, USD 533 Juta, Rp 7,2 Triliun, dan 33 ribu lapangan pekerjaan," imbuhnya.
Lebih lanjut Sandiaga menjelaskan, pihaknya terus berupaya untuk mendata dan menghitung angka-angka pada saat ada gelaran bertaraf internasional di Indonesia, dengan kolaborasi di setiap sektor Sandiaga yakin keuntungan-keuntungan akan dapat dicatat dengan jelas.
"Kerjasama kolaborasi yang lebih baik dengan industri, kami yakin angka itu bisa diidentifikasi dan kita tabulasi," jelas Sandiaga.
"Nah setiap kegiatan di keketuan ASEAN juga akan kita hitung dengan presisi menggunakan digitalisasi," tutupnya.
(apl/aku)