Komunitas Motor Besar Club Indonesia (MBCI) mengusulkan motor gede (moge) boleh melintasi jalan tol. Terkait dengan usulan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberi tanggapan begini.
"Kalau moge itu kan mas, ada UU jalan, ada PP jalan tol. Kalau itu mau diizinkan harus dirubah dulu regulasinya. Selama regulasinya belum dirubah dia nggak diizinkan karena kita melanggar UU dan PP," kata Basuki kepada wartawan di sela-sela meresmikan Sabo Dam Menayu di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Sabtu (21/1/2023).
"Ini masih diperdebatkan terus karena itu menyangkut keamanan, kedisiplinan. Sekarang coba bapak lihat jalan tol itu kecelakaan apa? Itu truk jalan ditabrak, jadi kalau moge juga wah truk yang dengan kecepatan 40 km per jam, ini Avanza 120 km per jam, kalau moge," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basuki menjelaskan, jika di luar negeri moge bisa melintas jalan tol karena satu moge dianggap satu mobil. Untuk itu, ketika menyalip pun harus berpindah line.
"Di luar negeri satu moge itu, satu mobil. Jadi dia nggak boleh lagi yang misalnya dua moge kayak gini nggak boleh, jadi kalau ada dua line gitu, ada moge disini, dia kalau nyalip nggak boleh di-line yang sama, harus pindah. Yang gitu-gitu yang belum di (mengerti) mungkin oleh perilaku oleh kita, mungkin nanti pada saatnya kalau sudah disiplinya ada mungkin bisa, tapi dengan regulasi, kalau saat ini mungkin belum," tuturnya.
Sebagaimana pernah diberitakan, Klub Motor Besar Club Indonesia (MBCI) mengusulkan motor gede (moge) boleh melintasi jalan tol. Ini alasan dan rute yang ingin dilewati.
Melansir detikOto, Presiden MBCI Irianto Ibrahim mengungkapkan alasan di balik usulan moge boleh melintasi jalan tol alias bebas hambatan. Salah satunya untuk menghindari keresahan masyarakat ketika melewati jalur-jalur non tol.
"Untuk mengurangi masyarakat yang marah-marah kalau kita lewat. Kita tidak minta di jalur tol semua," kata Irianto saat dihubungi detikcom, Rabu (11/1).
Diungkapkannya, pemilik moge juga sudah memberikan pendapatan buat negara karena pajak motor gede yang lebih tinggi dibanding motor atau kendaraan lain.
"Kita ini sudah bayar pajak belasan juta ke pemerintah setahun, masa kita (nggak) kasih prioritas, giliran sepeda (bangun jalur) aja, sampai mengeluarkan anggaran puluhan miliar aja (pemerintah) mau kok," ujar dia.
Keinginan Irianto supaya moge masuk tol bukan cerita baru lantaran sudah tercetus sejak satu dekade yang lalu. Apalagi Indonesia kini disebutnya punya presiden yang juga lekat dengan dunia roda dua.
"Saya akan perjuangkan sampai dapat, terutama ini saatnya, Pak Jokowi jadi presiden," sambung dia.
(aku/aku)