Harganya Diprediksi Kinclong Tahun Ini, Penjualan Emas di Solo Naik 50%

Harganya Diprediksi Kinclong Tahun Ini, Penjualan Emas di Solo Naik 50%

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Kamis, 12 Jan 2023 15:39 WIB
Emas batangan di Galeri 24 Cokronegaran, Kota Solo. Foto diunggah Kamis (12/1/2023).
Emas batangan di Galeri 24 Cokronegaran, Kota Solo. Foto diunggah Kamis (12/1/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Harga emas diprediksi akan meroket pada tahun 2023 ini. Hal ini tak terlepas dari isu adanya resesi global, bahkan diperkirakan emas akan tembus hingga Rp 1,6 juta per gram.

Isu resesi global itu membuat penjualan emas di Solo meningkat. Menurut Manajer Distro Galeri 24 Cokronegaran Solo, Alberta Rika Mutiara Pradani, penjualan emas batangan mengalami kenaikan cukup signifikan dari Desember 2022.

"Semakin banyak yang beli. Isu resesi itu sudah banyak yang tahu. Jadi mereka mencari aman untung safe money," kata Alberta saat ditemui di Galeri 24 Cokronegaran, Kamis (12/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini, harga emas merek Galeri24 seharga Rp 1.047.000 per gram, sementara harga Antam Rp 1.072.000 per gram. Pada November 2022, harga emas masih di kisaran Rp 900 ribuan per gram. Mulai Desember 2022, harganya mulai konsisten di Rp 1 jutaan per gram.

"Banyak juga yang jual, karena emas juga tinggi. Padahal masih bisa naik lagi. Saat ini kalau harga emas turunnya dikit, cenderung naik," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Dia menilai, ada beberapa faktor yang membuat masyarakat mulai melirik investasi emas. Di antaranya harga emas terus naik dan isu resesi.

"Kenaikan sudah ada 50 persen. Apalagi bulan Desember kemarin. Kami bisa jual sekitar tiga kilogram emas dari berbagai merek. Pas bulan November masih di angka dua kilograman," pungkasnya.

Sebelumnya, melansir detikFinance, para pakar ekonomi meramal harga emas akan terus naik selama 2023 ini. Kondisi ini seolah mengundang para investor untuk berbondong-bondong membeli emas.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, mengatakan momentum ini bisa menjadi saat yang tepat untuk membeli emas.

"Momentumnya tepat untuk beli emas sebelum harga semakin naik, karena indikator ekonomi secara global masih menunjukkan perlambatan," kata Bhima, saat dihubungi.

Menurutnya, emas akan semakin berkilau di tahun ini, naik signifikan di kisaran Rp 1,5-1,6 juta per gram. Menurutnya, sebentar lagi akan masuk fase emas sebagai aset pengaman di saat resesi.

Bhima menjelaskan, ada beberapa alasan yang memicu naiknya harga emas, yang pertama ialah faktor inflasi tinggi disertai dengan turunnya kesempatan kerja. Kemudian, beberapa negara memacu penerbitan bank emas atau bullion bank, termasuk RI.

"Artinya, emas jadi komoditi yang menarik dengan peminat semakin luas," tambahnya.

Berikutnya yang ketiga, pengetatan moneter di negara maju membuat emas diandalkan sebagai hedging terhadap naiknya risiko suku bunga. Dan alasan keempat, tidak ditemukan cadangan emas terbukti dalam jangka pendek, sehingga outlook supply emas tidak akan meredam kenaikan harga.




(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads