YIA Kini Punya Layanan Tombol SOS untuk Penumpang Difabel, Apa Itu?

YIA Kini Punya Layanan Tombol SOS untuk Penumpang Difabel, Apa Itu?

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Kamis, 29 Des 2022 13:32 WIB
Layanan Tombol SOS di Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, Kamis (29/12/2022).
Layanan Tombol SOS di Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, Kamis (29/12/2022). (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng)
Kulon Progo -

Otoritas Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuka fasilitas tombol panik yang diklaim bisa membantu mobilitas penyandang disabilitas. Seperti apa wujudnya?

Fasilitas baru ini diberi nama SOS. Penamaan tersebut merujuk pada kode morse internasional yang berarti tanda bahaya.

Sistem SOS ini berwujud mesin berwarna oranye mencolok yang ditempatkan di area drop zone atau depan pintu masuk terminal keberangkatan YIA. Tinggi mesin itu berkisar 2 meter dan terdapat tombol merah bertuliskan SOS di tengahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mesin ini terhubung dengan pusat layanan bandara yang akan langsung merespons jika ada penumpang yang menekan tombol tersebut.

"Dalam SOS ini terdapat tombol yang apabila ditekan bisa langsung terhubung ke customer service yang ada di airport service center. Layanan sesuai dengan permintaan pemohon, misalnya minta bantuan untuk mengakses loket check in, maka nanti dari customer service akan datang langsung menemui pemohon bantuan itu," ucap General Manager YIA, Agus Pandu Purnama saat ditemui di lokasi, Kamis (29/12/2022).

ADVERTISEMENT

Pandu mengatakan layanan ini dihadirkan untuk membantu penyandang disabilitas dalam mengakses bandara. Pihaknya menyadari bahwa banyak penyandang disabilitas terutama disabilitas fisik kesulitan dalam hal mobilitas di bandara. Karena itu, perlu ada bantuan dari otoritas bandara melalui layanan SOS.

"Ini adalah layanan khusus difabel karena banyak sekali difabel yang mengakses YIA bisa jadi dia difabel dengan kursi roda, kemudian tidak diantar oleh keluarganya, atau datang mandiri, nah mereka bisa melakukan permintaan bantuan dengan menggunakan alat ini," jelasnya.

Selain untuk penyandang disabilitas, layanan ini juga bisa diakses oleh pengguna jasa penerbangan yang mengalami kondisi kegawatdaruratan. Seperti misalnya mendadak sakit sehingga butuh pertolongan dari medis.

"Misalkan mereka sampai di drop zone ternyata mendadak sesak nafas atau sakit lainnya, mereka bisa memencet tombol ini langsung nanti customer service akan mengontak Kantor Kesehatan Pelabuhan yang akan datang memberi pertolongan di SOS. Tim medis membawa seluruh peralatan yang digunakan sebagai pertolongan pertama," ujar Pandu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Pandu mengatakan untuk sementara layanan SOS baru bisa ditemukan di area drop zone. Namun ke depan pihaknya akan menambah di titik-titik strategis lain di area YIA.

"Yang pertama ditempatkan di drop zone, karena orang pertama kali datang ke bandara pasti sampainya di drop zone. Selain itu akan disebar di beberapa titik, bisa di status Kereta Api Bandara, sementara ini masih kami survei," ujarnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Accessible Tourism, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Meyra Marianti menyebut kehadiran layanan SOS merupakan terobosan baru. Menurutnya baru YIA yang memiliki layanan semacam ini, sehingga diharapkan bisa dicontoh bandara lain.

"Kalau dari kami ini adalah suatu terobosan yang luar biasa, karena memang saya belum pernah temukan di bandara termasuk di Indonesia, sehingga saya harap YIA bisa jadi bandara percontohan untuk daerah lain," ucapnya.

Meyra berharap kehadiran layanan bisa optimal dalam membantu penyandang disabilitas maupun calon penumpang dalam kondisi darurat mengakses bandara. Hal ini penting demi menjamin kenyamanan dan keselamatan pengunjung bandara.

"Tidak hanya untuk orang disabilitas, tapi saya kira ini juga bisa membantu orang dalam kondisi kegawatdaruratan. Ini juga menyongsong Jogja sebagai kota ramah turis sehingga safety dan security terjaga," harapnya.

Halaman 2 dari 2
(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads