Malam-malam Moeldoko Kunjungi Pekalongan, Ada Apa?

Malam-malam Moeldoko Kunjungi Pekalongan, Ada Apa?

Robby Bernardi - detikJateng
Selasa, 27 Des 2022 23:25 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Kabupaten Pekalongan, Selasa (27/12/2022).
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Kabupaten Pekalongan, Selasa (27/12/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Kabupaten Pekalongan -

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengunjungi Kabupaten Pekalongan malam ini. Ada agenda apa?

Agenda Moeldoko di Kajen, Pekalongan, malam ini meninjau sejumlah UMKM Jawa Tengah dan pelantikan 15 DPC Barisan Muda Wirausaha Indonesia (BMWI) se-Jateng.

"Lha ini, saya sangat semangat melihat UMKM Indonesia, karena memang UMKM Indonesia itu menjadi backbone perekonomian Indonesia, kemarin kita dihantam COVID, pada awalnya UMKM memang cukup merasakan. Tapi alhamdulillah dalam perkembangannya ternyata UMKM mempunyai daya tahan yang sangat tinggi sehingga dia survive," kata Moeldoko kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, UMKM memang dituntut kreatif memahami keinginan pasar. Terlebih di Pekalongan yang dikenal dengan batiknya.

"Sangat kreatif ya, saya melihat ada yang respons banget atas keinginan pasar. Berikutnya ada diversifikasi hal baru yang perlu dikembangkan dan seterusnya. Saya pikir Pekalongan punya brand, di antaranya memiliki resource di sektor batik ya, begitu ini perlu di eksplorasi terus-menerus agar bisa memahami kemauan pasar seperti apa dan harus disesuaikan dengan semangat anak-anak muda sekarang dalam menikmati batik itu, biar kita tidak stagnan," paparnya.

ADVERTISEMENT

Moeldoko juga menyinggung soal ancaman resesi dunia. Menurutnya Indonesia perlu waspada tapi jangan pesimis.

"Indonesia perlu waspada, tapi kita tidak perlu terlalu pesimis. Memang sejumlah lembaga dunia melihat bahwa akan ada resesi. Indikasinya dari mana? Dari pertumbuhan, dari inflasi, dari nilai mata uang sebuah negara. Ini dari tiga hal ini, direspons berbagai negara dengan bunga yang tinggi. Dan inilah indikasi akan terjadi resesi," jelasnya.

Menurut Moeldoko, di Indonesia, dalam kuartal ketiga tercatat pertumbuhan 5,73 persen. Hal itu patut diapresiasi.

"Ini sesuatu yang membanggakan dan kita bersyukur di tengah dunia yang sedang lesu. Peranan yang akan diambil, tentu BI punya kebijakan khusus untuk itu, di antaranya bagaimana menjaga stabilisasi itu tetap dipertahankan, mengurangi pengeluaran masyarakat, juga menjadi atensi pemerintah, berikutnya meningkatkan pendapatan di antaranya," ucapnya.

Terlepas dari isu ekonomi, saat ditanya soal isu reshuffle kabinet, Moeldoko enggan berkomentar.

"Isu reshuffle, mengko waelah kuwi (nanti sajalah itu)," ujarnya singkat.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads