Sejumlah penginapan di Kabupaten Bantul mulai menerapkan harga baru menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Bahkan, hotel di sekitar Pantai Parangtritis menaikkan harga hingga 500 persen.
Pemilik Hotel Kinasah yang berada di kawasan puncak bukit Parangtritis, Roni mengatakan, bahwa dari belasan kamar miliknya sebagian sudah dipesan tamu untuk merayakan malam pergantian tahun. Sedangkan untuk harga, Roni mengaku mengalami kenaikan berkali-kali lipat.
"Untuk kamar yang harga sewanya Rp 100 ribu saat malam pergantian tahun bisa naik sampai Rp 300-500 ribu. Biasanya tamu datang sore hari dan pulang pagi harinya," katanya kepada wartawan di Kabupaten Bantul, Jumat (16/12/2022).
Menurutnya, hal tersebut sangat lumrah terjadi saat libur Nataru. Apalagi, untuk fasilitas kamar yang disediakan terbilang mumpuni seperti ada pendinginan ruangan hingga air hangat.
"Kalau kenaikan harga sudah biasa terjadi saat malam pergantian tahun, toh hanya setahun sekali dan biasanya tamu juga tidak mengeluh. Apalagi semua kamar hotel dan losmen lainnya juga menaikkan harga saat libur Nataru," ujarnya.
Sementara itu, pemilik Hotel Widodo dan Hotel Gandung di kawasan Pantai Parangtritis, Ali Sutanta Jaka Saputra mengungkapkan, bahwa melonjaknya harga kamar hotel saat malam pergantian tahun merupakan hal yang wajar. Pasalnya, kawasan Parangtritis menjadi salah satu tempat favorit wisatawan untuk menghabiskan malam pergantian tahun.
"Memang ada kenaikan harga kamar saat libur Nataru, kenaikannya juga bisa ratusan persen saat malam pergantian tahun. Tapi meski begitu pasti semua kamar hotel dan losmen penuh," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Ketua PHRI Kabupaten Bantul Yohanes Hendra Dwi Utomo menilai kenaikan harga kamar di penginapan saat libur Nataru merupakan hal yang lumrah. Apalagi, tidak ada aturan dari Pemerintah yang membatasi pemilik usaha Hotel untuk menaikkan harga sewa kamar.
"Sangat lumrah sekali, untuk liburan hari raya dan Nataru sangat lumrah sekali kalau pemilik properti menaikkan harga sewa kamar. Karena memang kebutuhan kamar untuk liburan Nataru cukup tinggi. Apalagi tidak ada kebijakan apapun dari pemerintah daerah yang menghambat para pengusaha," ucapnya.
Hendra mengungkapkan, jumlah kamar penginapan di Bantul antara 1.200-1.500 kamar. Jumlah itu terdiri dari 25 hotel di Bantul, baik hotel berbintang maupun hotel nonbintang.
Terkait rata-rata kenaikan harga penginapan di Bantul, Hendra menilai belum sampai 50%. Menurutnya, hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar.
"Kalau untuk kenaikan kebijakan dari propertinya masing-masing. Tapi ada beberapa yang memang menaikkan sekitar 30-40 persen karena jumlah kamar yang terbatas, hotel bintang di Bantul juga terbatas," ujarnya.
(ahr/apl)