Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan ada puluhan perusahaan yang merelokasi pabriknya ke berbagai daerah di Jateng. Apakah gegara upah murah yang menyebabkan Jateng menjadi sasaran relokasi atau lokasi perpindahan pabrik itu?
Melansir dari detikFinance, Ganjar mengatakan relokasi bahkan ekspansi pabrik tersebut sebagai bukti kepercayaan para investor kepada Pemprov Jateng.
"Ini mesti dijaga dan kami juga sudah mendapatkan informasi beberapa pabrik yang ada di tetangga kiri-kanan sudah mengurangi produksi," kata Ganjar seperti dikutip detikFinance dari Antara, Kamis (8/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menariknya di Jawa Tengah masih stabil, bahkan kemarin kurang lebih ada 97 perusahaan yang relokasi ke Jateng, gede itu," imbuh Ganjar.
Menurut Ganjar, semakin banyak industri yang masuk ke Jateng maka makin banyak perimbangan yang akan terjadi dalam serapan tenaga kerja.
Perimbangan yang dimaksud salah satunya berkaitan dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang nanti tidak terpaut jauh antara daerah satu dengan lainnya.
"Tentu saja itu akan terjadi jika produktivitas dan kapasitas industri terus terjaga atau konsisten," ujar Ganjar.
Diberitakan detikJateng sebelumnya, UMK terendah di Jawa Tengah yaitu senilai Rp 1.958.169,69 di Kabupaten Banjarnegara. Sedangkan UMK tertinggi di Jawa Tengah senilai Rp 3.060.348,78, yaitu di di Kota Semarang.
"Persentase kenaikan terendah sebesar 6,4% di Kabupaten Kudus, karena pertumbuhan ekonomi pada angka negatif, sehingga sesuai ketentuan kenaikan sebesar inflasi. Untuk persentase kenaikan tertinggi 7,95% di Kota Semarang," kata Ganjar dikutip dati situs Pemprov Jateng.
(dil/ahr)