Harga Telur di Bantul Tembus Rp 30 Ribu/Kg, Dinas: Faktor Jelang Nataru-Bansos

Harga Telur di Bantul Tembus Rp 30 Ribu/Kg, Dinas: Faktor Jelang Nataru-Bansos

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 05 Des 2022 15:54 WIB
Pedagang telur di Pasar Bantul, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul. Senin (5/12/2022).
Pedagang telur di Pasar Bantul, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Senin (5/12/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Bantul -

Harga telur ayam ras di Kabupaten Bantul melonjak hingga Rp 30 ribu per kilogram. Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Bantul menyebut kenaikan harga tersebut mulai November kemarin.

Salah satu pedagang telur ayam di Pasar Bantul, Warjilah (40), menjelaskan kenaikan harga telur berlangsung secara bertahap sejak November. Warjilah pun terpaksa menyesuaikan harga dari distributor telur.

"Sudah lama naiknya harga telur, sejak November dan naiknya bertahap. Kalau sekarang harga telur Rp 30 ribu per kilogram, kalau beli sekotak itu Rp 425 ribu," kata Warjilah saat ditemui di Pasar Bantul, Senin (5/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya harga telur naik karena menjelang Natal dan tahun baru. Kondisi ini membuat daya jual telur di lapaknya berkurang.

"Mungkin karena mau Natal dan tahun baru jadinya harga telur mahal. Dengan naiknya harga telur ini jelas mempengaruhi daya jual, ada yang tidak mau harga segitu (Rp 30 ribu), ada juga yang mengurangi jumlah telur yang dibeli," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Penjual telur lainnya di Pasar Bantul yang tak mau disebut namanya mengaku kenaikan harga telur ayam ras memang mengalami kenaikan yang signifikan. Pemilik Toko Safaat ini mengaku baru empat hari menerapkan harga Rp 30 ribu per kilogram.

"Telur ayam ini (ayam ras) sekarang per kilogramnya Rp 30 ribu, dan harga segitu baru 3-4 hari ini. Kalau naiknya sebenarnya bertahap sejak November itu, ya mungkin naiknya harga telur karena PKH," ucapnya.

Namun, pria berambut pendek ini mengaku kenaikan harga telur tidak mempengaruhi daya jual di tokonya.

"Tidak, biasa-biasa saja mungkin karena banyak yang membutuhkan. Selain itu, konsumen juga sepertinya sudah biasa dengan turun naiknya harga telur," katanya.

Penyebab Harga Naik

Sementara itu, Sub Koordinator Kelompok Substansi Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Zuhriyatun Nur Handayani, menjelaskan pihaknya telah melakukan pemantauan harga telur ayam ras di lima pasar rakyat di Kabupaten Bantul. Hasilnya memang terjadi kenaikan harga sejak awal November lalu.

"Dari data yang ada untuk rata-rata harga di bulan November mulai pekan pertama Rp 25.500, pekan kedua Rp 26.100, pekan ketiga Rp 27.100, pekan keempat Rp 28.267 dan pekan kelima Rp 29.867," kata Zuhriyatun kepada detikJateng hari ini.

"Per hari ini 5 Desember 2022 rata-rata harga telur di pasar mencapai Rp 30 ribu per kilogramnya," lanjut Nanik, sapaannya.

Terkait penyebab harga telur naik, Nanik mengungkapkan karena banyaknya permintaan pasar. Terlebih saat ini menjelang akhir tahun.

"Adanya kenaikan permintaan yang disebabkan dua hal, pertama menghadapi Nataru banyak permintaan untuk usaha roti kering. Kedua, pencairan program bantuan sosial sembako yang dirapel selama tiga bulan periode Oktober-Desember dan BLT BBM selama dua bulan yakni November-Desember," jelasnya.




(rih/aku)


Hide Ads