Seorang pria di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, punya cara unik untuk memanfaatkan limbah kain jin dari pabrik. Dialah Tri Sulistiyono (43) yang memanfaatkan kain jin menjadi tas-tas sekolah berkarakter kartun.
Saat ditemui detikJateng, warga RT 19 RW 3, Desa Teluk Wetan Kecamatan Welahan, itu tampak sibuk membuat tas anak-anak yang dihiasi karakter kartun lucu.
Aneka karakter kartun itu di antaranya Doraemon, SpongeBob, hingga kartun ikon boyband Korea Selatan BTS. Tri menyebut ide awal usaha ini bermula karena usaha pernikahan yang sepi saat pandemi COVID.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya waktu pertama kita sama istri membuat barang souvenir dari bahan jin. Karena pandemi kemarin, kita membuat souvenir pernikahan itu sepi. Akhirnya kita mencoba membuat tas karakter," kata Tri saat ditemui detikJateng di kediamannya Desa Teluk Wetan, Selasa (18/10/2022).
Dia menjelaskan, pembeli bisa memesan kartun sesuai selera anak-anak. Tas buatannya dijual Rp 120-130 ribu per unit.
"Tas anak berkarakter sesuai dengan permintaan dari pembeli. Misalnya ada namanya ada karakternya, sesuai anak-anak yang disukai," ungkap dia.
Bahan tas yang dibuatnya menggunakan kain jin yang didapatkan dari limbah pabrik di Jepara. Tri menyebut di Kota Ukir ada banyak pabrik sehingga bahan bakunya melimpah.
"Bahan tasnya kita ambil dari limbah pabrik yang ada di lingkungan kita di daerah Jepara. Itu ada pabrik tas, sepatu, kemudian kita olah jadi tas, terus bahan utama dari kain jin," ujar dia.
![]() |
Tri biasanya membeli kain jin sebanyak 1 kuintal. Lalu kain jin itu diubah menjadi tas anak-anak yang berkarakter, bentuknya pun beragam.
"Kain jin ini karena bahan bakunya mudah dan fleksibel untuk dipakai enak, nyaman. Tidak seperti bahan parasit itu kurang nyaman. Harganya juga terjangkau," terang Tri.
Tri kini dibantu dua karyawan untuk menjalankan usaha produksi tas karakter ini. Sedangkan pekerjaan menjahit, dia memberdayakan warga lainnya.
Laku hingga ke Aceh-Kalimantan
Tri bisa memproduksi tas hingga ratusan buah per minggunya. Pesanannya datang seluruh penjuru Indonesia. Sebab, Tri juga memasarkan produknya melalui media sosial.
"Pasaran sampai seluruh Indonesia karena kita online. Kemarin ada dari Papua, Aceh, Kalimantan, dan sebagainya. Kemarin ramai bisa 50-100 tas dalam seminggu. Sebulan 300-400 tas pesanan," pungkasnya.
(ams/dil)