Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan melakukan komunikasi dengan Pertamina dan BPH Migas agar distribusi solar di Kabupaten Kendal berjalan lancar. Sebelumnya, keterlambatan distribusi solar membuat nelayan di Kampung Nelayan Kabupaten Kendal mengalami kesulitan saat melaut.
Hal tersebut dikemukakan Ganjar saat melakukan kunjungan di Kampung Nelayan Bandengan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (15/9).
"SPBN-nya ternyata jalan dan sampai hari ini dari kuota yang dibutuhkan, ternyata masih kurang secara keseluruhan 60 ribu kiloliter. Jadi kita akan bicara lagi dengan BPH Migas, Pertamina, agar alokasinya bisa ditambah karena rakyat kecil hari ini memang butuh itu," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat (16/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain melakukan komunikasi dengan pusat, ia turut memerintahkan jajarannya untuk melakukan perbaikan sistem pendataan surat rekomendasi nelayan. Sehingga data kebutuhan solar nelayan bisa terhitung dengan baik dan distribusi menjadi lancar. Program Kartu Nelayan dan asuransi nelayan turut dioptimalkan agar para nelayan yang saat ini terdampak akibat kenaikan BBM bisa lebih terbantu.
"Mesti dibangun sistem yang lebih gampang sehingga rekomendasinya bisa secara elektronik, kartu nelayannya kalo bisa digunakan per individu, di sana ada kuotanya, otomatis kita tinggal ngatur saja," ujar Ganjar.
Dalam kunjungannya, Ganjar turut menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk menekan laju inflasi di Jateng. Bantuan tersebut diberikan senilai Rp Rp 4.743.750.000 untuk 14.375 nelayan se-Jawa Tengah.
Khusus Kabupaten Kendal, Ganjar memberikan Kartu Nelayan penerima BBM bersubsidi kepada 1.019 nelayan. Di Kampung Nelayan Bandengan, ia memberi Kartu Nelayan sebanyak 413 nelayan. Ganjar juga memberikan bantuan solar sebanyak 20 liter per nelayan yang diberikan selama 10 hari dengan total 200 liter. Serta bantuan asuransi kepada 500 nelayan yang masing-masing mendapatkan Rp 100.000.
Sementara itu, seorang nelayan Yanti mengatakan ia dan nelayan lain selalu mengantri untuk mendapatkan solar. Oleh karena itu banyak warga yang berharap agar distribusi solar bisa berjalan dengan lancar sehingga mereka bisa kembali melaut.
"Harapan kami moga-moga pasokannya semakin lancar biar nelayan tidak sulit mencari BBM. Kalo solar susah kami ngga melaut sampai libur. Kasihan karena di sini mayoritasnya kerjanya nelayan," tutup Yanti.
(prf/ega)