Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyiapkan dana Rp 4,2 miliar sebagai bantuan sosial untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM. Sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri, dana tersebut dialokasikan untuk ojek hingga pelaku UMKM.
Gibran menyebut dana bansos tersebut diperkirakan akan dibagi untuk 7 ribu penerima. Anggaran diambilkan sebesar 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU).
"Besaran 2 persen dari DAU itu sekitar Rp 4,2 miliar. Masing-masing menerima Rp 600 ribu dengan jumlah penerima 7 ribu, tapi mungkin bisa bertambah," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (5/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait detail pembagian bantuan, Gibran mengaku masih akan membahasnya dalam rapat. Dalam waktu dekat, Gibran akan terlebih dahulu membagikan bantuan lain dari pemerintah pusat, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).
"Yang DAU masih kita rapatkan, itu untuk Oktober. Kita fokus dulu untuk BLT, sama BSU untuk pekerja berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta," katanya.
Dia mengimbau agar masyarakat bijak menggunakan dana bansos tersebut. Dia ingin masyarakat menggunakan uang bansos untuk membeli kebutuhan pokok.
"Gunakan sebijak mungkin untuk kebutuhan primer," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Solo, Ahyani, mengatakan BLT dan BSU akan segera dibagikan bekerja sama dengan Kantor Pos dan BPJS Ketenagakerjaan. Terkait data penerima, dia mengaku belum mengetahui karena pendataan tidak melalui Pemkot Solo.
"Kita belum tahu datanya (BLT dan BLU). Nanti kita lihat dulu, jangan sampai nanti bantuannya numpuk-numpuk ke orang yang sama," pungkasnya.
(ahr/sip)