Pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), utamanya pertalite, pertamax dan solar. Kenaikan harga itu berlaku sejak Sabtu (3/9).
Kenaikan harga BBM subsidi terjadi pada pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 per liter dan solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter.
Adapun harga pertamax juga naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Kenaikan harga BBM itu langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat di Jawa Tengah. Berikut ini beberapa dampaknya.
1. Kenaikan Biaya Operasional Batik Solo Trans
Direktur PT Bengawan Solo Trans selaku operator bus BST, Sri Sadadmojo, mengatakan ada 104 bus yang beroperasi setiap hari. Setiap bus membutuhkan sekitar 60 liter solar setiap harinya.
"Kenaikannya dari Rp 32 juta menjadi Rp 57 juta per hari," kata Sadad saat dihubungi wartawan, Senin (5/9/2022).
Padahal, selama ini penumpang tidak perlu membayar saat menumpang BTS. Sebab, pemerintah telah membeli layanan BST melalui skema buy the service dengan Kementerian Perhubungan.
Namun, pengelola BST berharap ada kontrak baru mengenai pembelian layanan ini karena adanya kenaikan ongkos operasional ini.
2. Tarif Bus di Jogja Naik
Ketua DPD Organda DIY Hantoro mengatakan kenaikan harga BBM jelas berimbas pada biaya operasional perusahaan transportasi. Apalagi, harga spare part kendaraan juga sudah lebih dulu naik.
Dari Organda DIY, diputuskan kenaikan tarif berkisar antara 18-22 persen. Baik untuk bus AKDP/AKAP maupun bus pariwisata.
"Ini sudah mulai hari ini sudah kita sesuaikan. Misalnya yang awalnya Rp 200.000 sekarang jadi Rp 240.000. Termasuk bus pariwisata, yang biasanya kita di angka Rp 2,5-3 juta naiknya yang Rp 3 juta jadi Rp 3,6 juta," kata Hantoro.
3. Tarif Angkutan Umum di Kudus Bakal Naik
Ketua Organda Kabupaten Kudus, Mahmudun mengatakan saat ini tengah membicarakan rencana kenaikan tarif transportasi. Rencananya kenaikan akan diberlakukan beberapa hari ke depan.
"Yang jelas acuan, kenaikan BBM sekitar 30 persen, kenaikan ya sekitar 30 persen, " jelas Mahmudun dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon, Senin (5/9/2022).
Mahmudun mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait dengan rencana kenaikan tarif tersebut. Menurutnya adanya kenaikan BBM subsidi tersebut dipastikan ada penyesuaian kenaikan tarif angkutan.
"Itu pasti kita bahas 2-3 hari, kita berkoordinasi dengan Dishub dan pengusaha, yang jelas ini berdampak pada kost yang ada untuk operasional. Kan naiknya 30 persen, Rp 6.700 menjadi Rp 10 ribu. Itu tentu nanti ada penyesuaian tarif biar sama enak, penumpang enak, pelaku transportasi enak," terang dia.
Dampak selanjutnya ada di halaman berikutnya
(ahr/apl)