Harga telur ayam ras masih terus naik dan mencapai Rp 31 ribu per kilogram di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kenaikan harga tersebut telah terjadi dalam sepekan terakhir.
Salah satu pedagang telur di Pasar Bandarjo, Kabupaten Semarang, Yani (45), mengatakan kenaikan harga telur ini merupakan yang tertinggi. Menurutnya harga naik menjelang tanggal 17 Agustus lalu.
"Iya naik terus sekarang jualnya Rp 30 ribu sekilonya, biasanya itu dulu sebelum naik sehari bisa 4-7 peti, naiknya itu selama mau 17-an sampai sekarang. Ini kenaikan paling parah, paling biasanya naik seribu ini naiknya banyak banget, dulu paling Rp 25-26 ribu," kata Yani kepada detikJateng di Pasar Bandarjo, Rabu (24/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yani menambahkan dengan kenaikan harga yang melejit tinggi sangat memengaruhi penjualannya. Bahkan ia mengaku resah karena kenaikan yang menurutnya terlalu parah. Hal itu berakibat banyak pelanggan yang mulai mengurangi belanjaannya karena harga telur mahal.
"Sekarang turun (penjualannya) yang biasanya beli 2 kg sekarang beli 1 kg, yang biasanya beli 1 kg belinya setengah kilo, saya juga jadi ambilnya dikit, nggak berani banyak, takut nggak laku. Biasanya itu naik turun harga telur penjual tenang aja, tahu lah alurnya memang suka naik turun, kita biasanya santai aja. Kalo yang sekarang ini ikut sedih jadinya, waswas naiknya kebangetan," imbuhnya.
Penjual sembako di Pasar Bandarjo, Hawari (28), juga mengatakan hal serupa. Dia resah kenaikan harga telur sangat parah.
"Harga telur awal minggu ini itu sudah di angka Rp 28 ribuan nah sekarang itu ya parah gini naiknya, sampai Rp 31 ribu. Harga jual telur kemarin (22/8) sudah Rp 30 ribu ya, terus siangnya itu ada info kalau naik lagi jadi per hari ini harga jualnya itu udah sampai Rp 31 ribu," kata Hawari.
"Pembeli jadinya cuma nanya nggak jadi beli, harganya mahal banget gini, penjualan ya jelas turun drastis, yang bisanya 1-2 peti sekarang 5 kilo aja belum tentu kejual," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Hawari juga menyebut selain telur ayam yang naik, ada harga pokok yang juga ikut naik antara lain beras.
"Beras ini juga naik, bisa naik sampai Rp 500 per kilo, kalau beras kemasan itu naiknya nggak begitu ya paling naiknya Rp 500 - Rp 1.000 per kemasan 5 kg. Nah kalau yang sak-sakan ini sampai Rp 500 per kilonya, harga beras biasanya Rp 9.500 per kilo sekarang sampai Rp 10 ribu," jelasnya.
Konsumen mengeluhkan harga telur saat ini. Santi (38) warga Ungaran tadinya bermaksud membeli telur untuk alternatif protein. Tapi karena harga naik tinggi ia lebih memilih membeli daging ayam.
"Niatnya kan beli telur buat alternatif protein gitu ya, yang bergizi terus terjangkau, kalau harganya sampai segini ya mending beli ayam sekalian," kata Santi.
Sementara itu, informasi yang dihimpun, untuk harga bahan pangan lainnya di Pasar Bandarjo masih di kisaran harga normal per kilogramnya. Untuk harga bawang putih berada di kisaran harga Rp 28 ribu, bawang merah Rp 60 ribu harga ayam potong Rp 35 ribu daging sapi di kisaran Rp 115 ribu-120 ribu, mi telur di kisaran harga Rp 11 ribu, minyak goreng di harga Rp 15 ribu-17 ribu per liter. Harga cabai di kisaran Rp 50 ribu-Rp 60 ribu per kilo.