Harga tepung terigu di Boyolali terus merangkak naik hingga tembus Rp 265 ribu per sak berisi 25 kg. Kondisi ini pun dikeluhkan para konsumen yang usahanya mengandalkan pada bahan ini.
Distributor tepung terigu Toko Sumber Rejeki di Pasar Sunggingan, Boyolali, Yuli, mengaku sering mendapat protes dari konsumennya karena harga yang terus naik.
"Ya sering diprotes pelanggan, mengapa kok harganya naik terus," kata Yuli ditemui di tokonya, Jumat (12/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun mau bagaimana lagi karena dia mengambil atau kulakan juga sudah naik harganya. Apalagi tepung terigu ini masih impor. Sehingga pihaknya hanya mengikuti saja.
Kenaikan harga tepung terigu ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Kenaikan terjadi secara bertahap. Di tokonya saat ini dia menjual di harga sekitar Rp 259 ribu/sak. Padahal beberapa bulan lalu masih Rp 195 ribu/sak.
"Kenaikan harga bertahap. Tapi harga ini sudah paling mahal. Ada isu bakal naik lagi, tapi ya belum ada, belum tahu. Penjualan masih normal, tapi banyak juga yang protes, harganya (tepung) naik terus. Apalagi, di sini yang beli rata-rata UMKM makanan, seperti gorengan, kerupuk, mi ayam dan lainnya," jelasnya.
Kenaikan harga tersebut menurut dia juga berimbas pada penjualan. Jika sebelumnya pelanggan membeli dalam jumlah banyak, sekarang ini berkurang. Mungkin hanya separuhnya saja.
Pihaknya juga tidak berani menyetok tepung terigu dalam jumlah banyak. Pasalnya jika tidak segera terjual dikhawatirkan akan rusak. Tepung menjadi berkutu seperti beras.
"Sekarang nggak berani nyetok banyak, karena terigu nggak tahan lama, nanti tepungnya ada kutunya. Jadi penting ada stok saja," imbuh dia.
Halaman selanjutnya, curhatan produsen mi...