Harga Tepung Terigu Naik, Begini Curhatan Distributor-Produsen Mi di Boyolali

Harga Tepung Terigu Naik, Begini Curhatan Distributor-Produsen Mi di Boyolali

Jarmaji - detikJateng
Jumat, 12 Agu 2022 17:41 WIB
Pekerja menata tumpukan tepung terigu di toko Pasar Sunggingan, Boyolali.
Pekerja menata tumpukan tepung terigu di toko Pasar Sunggingan, Boyolali. Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Harga tepung terigu di Boyolali terus merangkak naik hingga tembus Rp 265 ribu per sak berisi 25 kg. Kondisi ini pun dikeluhkan para konsumen yang usahanya mengandalkan pada bahan ini.

Distributor tepung terigu Toko Sumber Rejeki di Pasar Sunggingan, Boyolali, Yuli, mengaku sering mendapat protes dari konsumennya karena harga yang terus naik.

"Ya sering diprotes pelanggan, mengapa kok harganya naik terus," kata Yuli ditemui di tokonya, Jumat (12/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun mau bagaimana lagi karena dia mengambil atau kulakan juga sudah naik harganya. Apalagi tepung terigu ini masih impor. Sehingga pihaknya hanya mengikuti saja.

Kenaikan harga tepung terigu ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Kenaikan terjadi secara bertahap. Di tokonya saat ini dia menjual di harga sekitar Rp 259 ribu/sak. Padahal beberapa bulan lalu masih Rp 195 ribu/sak.

ADVERTISEMENT

"Kenaikan harga bertahap. Tapi harga ini sudah paling mahal. Ada isu bakal naik lagi, tapi ya belum ada, belum tahu. Penjualan masih normal, tapi banyak juga yang protes, harganya (tepung) naik terus. Apalagi, di sini yang beli rata-rata UMKM makanan, seperti gorengan, kerupuk, mi ayam dan lainnya," jelasnya.

Kenaikan harga tersebut menurut dia juga berimbas pada penjualan. Jika sebelumnya pelanggan membeli dalam jumlah banyak, sekarang ini berkurang. Mungkin hanya separuhnya saja.

Pihaknya juga tidak berani menyetok tepung terigu dalam jumlah banyak. Pasalnya jika tidak segera terjual dikhawatirkan akan rusak. Tepung menjadi berkutu seperti beras.

"Sekarang nggak berani nyetok banyak, karena terigu nggak tahan lama, nanti tepungnya ada kutunya. Jadi penting ada stok saja," imbuh dia.

Halaman selanjutnya, curhatan produsen mi...

Harga tepung terigu yang terus mengalami kenaikan juga dikemukakan produsen mi, Kirdi (53). Pemilik toko Mi Rasa Baru di Tacung depan Pasar Boyolali Kota ini mengatakan karena harga bahan baku naik, maka harga jual mi untuk mi ayam produksinya juga dinaikkan.

"Saya mengikuti saja, ketika terigu naik, bahan baku naik ya tentunya nilai jual kita naikkan. Walaupun kenaikannya tidak sesuai dengan kenaikan harga bahan baku. Kalau dibandingkan kenaikan harga bahan baku, jauh," kata Kirdi ditemui di tokonya.

Pekerja membuat mi untuk mi ayam di toko mie rasa baru, Boyolali.Pekerja membuat mi untuk mi ayam di toko mie rasa baru, Boyolali. Foto: Jarmaji/detikJateng

Menurut dia, pada bulan Oktober 2021 lalu, harga tepung terigu masih di angka Rp 175 ribu/sak. Namun sekarang ini harganya sudah mencapai Rp 265 ribu/sak.

"Terjadi kenaikan yang luar biasa. Sedangkan kami menaikkan harga mi hanya Rp 2.000/kg. Artinya kalau diitung-itung cost-nya kan masih di bawah. Tapi gimana lagi, memang kita harus bertahan," ungkap dia.

Kirdi pun memasang pengumuman dan ditempel di depan tokonya tentang kenaikan harga mi dampak kenaikan harga tepung terigu. Kirdi menyampaikan pertama kali menaikkan harga pada 1 Desember 2021 lalu, naik Rp 1.000/kg. Dari Rp 11.000/kg menjadi Rp 12.000/kg.

"Terus naik lagi Rp 1.000/kg baru per tanggal 20 Juli (2022) kemarin. Jadi Rp 13.000/kg. Harga mi di Boyolali masih termurah di Solo raya," terang Kirdi.

Di tokonya tersebut, dalam sehari memproduksi mi sebanyak empat kuintal. Dia melayani pembelian dalam jumlah banyak maupun eceran. Bahkan masyarakat umum yang membeli mi 1 kg pun tetap dilayani.



Hide Ads