Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi Pasar Manis Banyumas hari ini. Dia berdialog dengan para pedagang untuk meninjau kondisi pasar.
"Nah ini kita pantau harga karena volatile food atau produk pangan ini berkontribusi cukup tinggi pada inflasi. Maka kita lakukan pengecekan," kata Ganjar, Senin (18/7/2022).
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah fokus untuk mengendalikan laju inflasi di wilayahnya. Sejumlah langkah dilakukan mulai dari menggerakkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sampai melakukan operasi pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasi pasar dilakukan pada enam daerah penyebab inflasi tinggi, Purwokerto salah satunya," ungkapnya.
Dari pengecekan itu, dirinya menemukan sejumlah harga memang naik. Misalnya harga telur, kata dia, yang masih cukup tinggi dan beberapa harga komoditi lain.
"Tapi minyak goreng sudah bagus, jumlahnya bagus dan harga turun. Tapi rasa-rasanya beberapa bahan pokok mengalami peningkatan. Misalnya telur biasanya Rp 25 ribu sekarang Rp 29 ribu. Ini yang penting agar tim pengendali inflasi untuk ngecek betul kenapa itu naik dan dicarikan solusinya," tutur dia.
Ganjar sempat berdialog dengan sejumlah pedagang untuk menanyakan kondisi harga. Dengan antusias, para pedagang menyampaikan keluh kesah tentang naiknya sejumlah barang di pasar.
"Kepriwe regane, pada mundhak ora (bagaimana harga-harga, pada naik tidak). Minyak goreng mbok wis akeh, regane esih larang apa ora (minyak goreng sudah banyak ya, harganya masih mahal tidak?)," tanya Ganjar.
Mendengar pertanyaan itu, salah seorang pedagang, Untung, mengatakan ada bahan pokok yang harganya mulai naik. Seperti harga telur yang naik menjadi Rp 28 ribu-Rp 29 ribu per kilogram. Selain itu, ada juga harga bawang merah, sayuran segar dan beberapa komoditas lain.
"Sayur mundhak (naik), Pak. Kangkung biasane Rp 2.000 saiki (sekarang) Rp 3 ribu. Endhog (telur) naik, Pak, siki dadi (sekarang jadi) Rp 29 ribu per kilo. Nek minyak goreng wis akeh, Pak, hargane ya wis mudhun (kalau minyak goreng sudah banyak stoknya, harganya juga sudah turun)," kata Untung.
Selain itu, dia juga menyebut bawang merah naik sampai Rp 60 ribu. "Kalau beras masih stabil, Pak. Per kilo Rp 10.000 sampai Rp 12 ribu," tuturnya.
(aku/sip)