Nelayan Tak Melaut gegara Solar Mahal, TPI Juwana Sepi Bongkar Ikan

Nelayan Tak Melaut gegara Solar Mahal, TPI Juwana Sepi Bongkar Ikan

Dian Utoro Aji - detikJateng
Selasa, 12 Jul 2022 09:49 WIB
Aktivitas bongkar ikan di TPI Unit 1 Juwana, Pati, Senin (11/7/2022).
Aktivitas bongkar ikan di TPI Unit 1 Juwana, Pati, Senin (11/7/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Unit 1, Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sepi dari bongkar ikan kapal nelayan. Hal ini imbas dari banyaknya kapal nelayan yang tidak melaut karena harga solar mahal.

Pantauan detikJateng di lokasi hari ini pukul 10.00 WIB, suasana di tempat pelelangan ikan sepi. Tidak ada aktivitas bongkar ikan kapal nelayan di lokasi.

Tampak kapal yang bersandar pun sudah kosong. Setelah itu tidak ada tanda-tanda kapal nelayan akan bongkar kembali ikan hasil tangkapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aktivitas lelang di TPI Unit 1 ini menurun drastis," jelas Kaur Lelang TPI 1 Juwana Suratman ditemui di kantornya, Senin (11/7/2022).

Menurutnya seharusnya ramai aktivitas bongkar kapal nelayan. Namun hari ini masih sepi aktivitas bongkar muatan ikan imbas kepala nelayan yang tidak kunjung melaut karena solar mahal.

ADVERTISEMENT

"Biasanya bulan ini sudah mulai aktivitas, bulan ini biasanya sudah mencapai 70 sampai 75 persen. Ini sekarang baru 25 persen (pendapatan dari TPI)," ungkap dia.

Aktivitas bongkar ikan di TPI Unit 1 Juwana, Pati, Senin (11/7/2022).Aktivitas bongkar ikan di TPI Unit 1 Juwana, Pati, Senin (11/7/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Suratman menjelaskan biasanya ada delapan sampai sepuluh kapal nelayan bongkar ikan di TPI Unit 1 Juwana ini. Namun ini hanya satu per hari itu pun tidak pasti.

"Kalau sehari bongkar delapan kapal sampai 10 kapal, sekarang satu kapal, lima hari ada lagi," ungkap dia.

Meski aktivitas di TPI sepi, harga ikan masih normal. Menurutnya tidak ada kenaikan harga ikan laut. Seperti ikan manyung harganya Rp 25 ribu, lalu tenggiri harganya Rp 60 ribu per kilo.

"Harga ikan laut, untuk manyung Rp 25 ribu per kilo, jenis lainnya kurisi masih tetap Rp 18 ribu, tidak ada kenaikan, solar naik harga ikan masih tetap sama. Ikan tenggiri harganya Rp 60 ribu per kilo," ujar dia.

Suratman yang juga Sekjen HNSI Kabupaten Pati menyebutkan ada ratusan kapal nelayan yang belum melaut karena imbas harga BBM jenis solar mahal. Nelayan pun memilih bersandar di sepanjang Sungai Silugonggo Kecamatan Juwana sambil menunggu regulasi dan kebijakan dari pemerintah pusat.

"Paling ya manasi (menyalakan) mesin, memperbaiki mesin kapal sambil menunggu regulasi dan kebijakan pemerintah soal nasib nelayan ini," kata dia.




(rih/mbr)


Hide Ads