Pedagang Semarang soal Beli Migor Pakai PeduliLindungi: Kasihan Pembeli

Pedagang Semarang soal Beli Migor Pakai PeduliLindungi: Kasihan Pembeli

Afzal Nur Iman - detikJateng
Selasa, 28 Jun 2022 17:30 WIB
Suasana toko distributor minyak goreng di Pasar Johar, Semarang, Selasa (28/6/2022).
Suasana toko distributor minyak goreng di Pasar Johar, Semarang, Selasa (28/6/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Pedagang minyak goreng (migor) curah di Semarang mengeluhkan terkait wacana penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat membeli migor curah. Hal itu dinilai akan memberatkan para pembeli.

"Kalau sebagai pedagang sih ya sebenarnya kita ikut aja ya. Sebenarnya yang kasihan konsumennya repot pakai PeduliLindungi," kata pemilik toko migor curah di Pasar Johar Semarang, Tomi saat ditemui di kiosnya, Selasa (28/6/2022).

Terlebih wacana penggunaan aplikasi PeduliLindungi dibarengi dengan pembatasan jumlah pembelian. Tomi takut bila pembatasan itu justru kembali menyebabkan antrean pembeli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau 1 orang (dibatasi) 10 kilo kan kalau orang yang biasanya untuk dijual itu pembeliannya katakanlah 100 kilo berarti kan dia harus mengajak 10 orang, jadi kan akan timbul antrean lagi," katanya.

Padahal, harga migor curah saat ini sudah stabil. Dia mencontohkan di tokonya migor curah dijual Rp 12.300/kilo. Meski disyaratkan fotokopi KTP, pembeli tak dibatasi jumlah pembeliannya.

ADVERTISEMENT

"Harapannya untuk minyak goreng dilepas ke mekanisme pasar aja ya soalnya kan harga luar sudah turun banyak," harapnya.

Sementara itu, pihak Dinas Perdagangan Kota Semarang menjelaskan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk beli migor curah masih belum disosialisasikan. Pihaknya masih menunggu soal petunjuk pelaksanaan dari Pemerintah Pusat atau Provinsi.

"Ini kita nunggu surat edaran dulu dari Kementerian atau dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi belum dapat surat edaran itu," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Sugeng Dilianto, saat dimintai konfirmasi.

Dirinya belum bisa memastikan kapan kebijakan tersebut mulai berlaku. Namun, pihaknya siap mengikuti aturan tersebut.

"Kita siap aja, kalau akan diterapkan kita siap sosialisasi kita siap mengawal kebijakan dari pusat," jelasnya.

Meski begitu, Sugeng menjelaskan ketersediaan dan harga migor curah di Semarang masih stabil. Saat ini, tidak lagi ditemukan antrean di tempat penjualan.

"Distribusi kita sudah lancar, terus perilaku konsumen juga sudah tidak ada lagi yang menyimpang sebenarnya aman, tidak ada suplai yang terhambat," pungkasnya.




(rih/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads