Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat transaksi jual beli di Pasar Hewan Siyono Harjo, Kapanewon Playen, Gunungkidul menurun. Bahkan harga seekor sapi anjlok mencapai Rp 6 juta per ekor.
"Jadi untuk pembeli maupun pedagang yang datang ke sini turun sampai 50 persen," ujar Pengelola Pasar Hewan Siyono Isnaning Suindarti kepada wartawan di Gunungkidul, Jumat (17/6/2022).
Isnaning melanjutkan, dampak lainnya yakni penurunan harga jual hewan ternak di Pasar Hewan Siyono Harjo. Dari hasil surveinya, untuk harga satu ekor sapi turun dari Rp 30 juta menjadi Rp 24 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga untuk penurunannya itu bisa sampai Rp 6 juta untuk satu ekor (sapi)," katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang dan peternak sapi asal Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Wawan (42) mengaku sengaja datang ke Pasar Hewan Siyono Harjo untuk mencari sapi. Namun, akhirnya dia mengurungkan hal tersebut.
"Ini tadi jadi mikir-mikir. Kalau saya (beli) dan mau jual lagi susah, karena yang mau beli sapi sekarang juga sedikit," kata Wawan.
Padahal, jika tidak ada PMK dia mengaku bisa membeli hingga 3 ekor sapi dalam sekali kunjungan di Pasar tersebut. Di sisi lain, dampak wabah PMK ini membuatnya kesulitan mengurus surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
"Belum lagi kalau mau mengurus SKKH ini agak ribet menurut saya," ucapnya.
(ams/ahr)