Di Hadapan Mahasiswa UNS Solo, Ganjar Bicara Ekonomi RI Belum Berdikari

Di Hadapan Mahasiswa UNS Solo, Ganjar Bicara Ekonomi RI Belum Berdikari

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Rabu, 15 Jun 2022 14:32 WIB
Mahasiswa mengangkat poster-poster soal proyek di Desa Wadas saat Ganjar pidato di UNS, Rabu (15/6/2022).
Ganjar Pranowo di UNS, Solo, Rabu (15/6/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng
Solo -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbicara mengenai ekonomi Indonesia yang belum berdikari. Dia pun meminta instansi pemerintahan di Jawa Tengah untuk menggunakan produk dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan saat Ganjar menjadi pembicara kunci dalam talkshow bertajuk Peran UMKM dalam Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Transformasi Digital. Acara tersebut digelar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo hari ini.

"Kita berdikari dalam ekonomi nggak? Nggak. Ngaku saja. Semua marah seolah-olah kita bisa," kata Ganjar di hadapan pimpinan kampus dan mahasiswa dalam acara yang digelar di Tower Ki Hadjar Dewantara UNS Solo, Rabu (15/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penjelasannya, Ganjar mengutip arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Dia menyebut hanya 125 daerah dari 514 daerah yang menayangkan e-katalog lokal.

"Kemarin pidato Pak Jokowi bagus. Belanja negara sebesar-besarnya untuk economy recovery dan didorong untuk beli produk dalam negeri. Itu pasti turunnya produk UMKM," ujar Ganjar.

ADVERTISEMENT

"Banyak produk yang sudah kita bikin tapi tidak pernah kita beli. Itu disampaikan (Presiden Jokowi) pada saat di Bali, kemarin disampaikan ulang dan beliau sampaikan ngegas lagi," ujarnya.

Dia juga memaparkan beberapa produk yang masih impor padahal sudah ada perusahaan lokal yang memproduksi.

"Beliau sampaikan contoh yang bagus banget ada banyak pabrik garmen, beli mesin jahit low speed, itu kalau kita beli impor itu Rp 13.031.908 harganya. Produk kita harganya Rp 12.882.000. Kenapa kita belinya ya impor," katanya.

Kemudian dia mencontohkan produk nasal oxygen cannula, yakni selang oksigen. Ganjar yang sebelumnya mengunjungi RSJD Arif Zainudin pun mengaku telah meminta RS tersebut mulai menggunakan produk lokal.

"Nasal oksigen itu kalau impor 8.325 perak. Harga kita Rp 6.996. Di rumah sakit jiwa tadi saya sampaikan harus pakai produk dalam negeri," ungkapnya.

Masalah kualitas, Ganjar meyakini perusahaan akan terus melakukan perbaikan. Namun dia meminta agar seluruh pihak mendukung.

"Kualitasnya, sudahlah nanti kalau kualitasnya jelek, dikomplain aja jelek balikin jelek. Nanti mereka pasti melakukan perbaikan kualitas," pungkas Ganjar.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads