Antrean sepeda motor mengular di sejumlah SPBU yang ada di Kabupaten Kudus, pagi ini. Mereka mengantre untuk mendapatkan bahan bakar jenis pertalite.
Area Manager Communication, Relations, dan CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengakui adanya keterlambatan pasokan BBM jenis pertalite ke Kudus.
Hal tersebut merupakan dampak dari perbaikan jalan di jalur Pantura, tepatnya di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adapun terkait perbaikan Jalan Pantura tepatnya Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak membuat perjalanan mobil tangki BBM Semarang-Kudus menjadi jauh lebih lama dari perjalanan normal," kata Brasto saat dihubungi, Kamis (9/6/2022).
Saat ini pihaknya berupaya untuk mengurangi keterlambatan pasokan bahan bakar dengan mengatur jadwal pengiriman. Hal itu dilakukan untuk menyikapi hambatan di perjalanan itu.
"Kami juga telah mengatur jadwal distribusi BBM dari Semarang ke Kudus untuk menyikapi perbaikan jalan tersebut," kata Brasto.
Di sisi lain, dia menyebut saat ini konsumsi pertalite di Kudus memang meningkat. Pihaknya juga sudah mengantisipasi peningkatan konsumsi itu dengan menambah stok pertalite di Kudus.
"Penyaluran rata-rata harian pertalite di Kudus dari rentang 17 Mei-7 Juni 2022 adalah 224 kiloliter atau naik 6,2 persen dibandingkan rata-rata harian pertalite di Kudus pada 1 Januari-31 Maret 2022 yaitu 211 kiloliter," jelasnya.
"Penyaluran rata-rata harian pertalite di atas kuota rata-rata harian tersebut menunjukkan bahwa PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyalurkan pertalite di Kudus dengan mempertimbangkan konsumsi dengan rata-rata harian saat ini melebihi 29 persen dari kuota rata-rata harian sepanjang 2022 atau melebihi 61 persen dari rata-rata kuota harian Juni-Desember 2021," katanya menambahkan.
Menurutnya bahwa Pertalite termasuk BBM penugasan dari pemerintah yang terdapat unsur kompensasi dari pemerintah kepada Pertamina Patra Niaga menggunakan anggaran APBN berdasarkan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu Brasto mengimbau kepada konsumen yang mampu agar membeli BBM pertamax atau pertamax turbo.
"Dengan demikian kami mengimbau konsumen yang mampu agar menggunakan pertamax dan pertamax turbo sesuai spesifikasi kendaraan," terang dia.
+++
Kamu punya kesan yang tak terlupakan saat mengunjungi Jawa Tengah dan DIY, jangan lewatkan untuk menyampaikannya di program Giveaway Serentak. Hadiahnya: uang tunai senilai total Rp 30 juta plus plus.
Segera gabung! Kamu hanya perlu menuliskan kesan-kesanmu itu di kolom komentar artikel ini.
Yuk, ajak juga teman-temanmu!
(ahr/rih)