Pedagang hewan tetap nekat berjualan di depan Pasar Hewan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Padahal pemerintah daerah menutup semua pasar hewan selama dua pekan karena imbas penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Pantauan detikJateng Rabu (8/6/2022), di lokasi tampak sejumlah pedagang berjualan di depan Pasar Hewan Kabupaten Kudus. Pedagang kambing menggelar lapak di pinggir jalan Lingkar Selatan Kudus.
Salah seorang pedagang hewan, Surahman (54) mengaku terdampak adanya penutupan pasar hewan. Terlebih pedagang hewan mengalami penurunan omzet karena kebijakan pandemi virus Corona atau COVID-19 selama dua tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampaknya kena hewan kecil, kambing kan pasar ikut tutup jadi justru kemarin sudah Corona dua tahun ini agak membaik sedikit datang lagi gejolak PMK. Ini dampaknya kena pedagang kambing, terpaksa di pinggir jalan," jelas Surahman ditemui di lokasi, Rabu (8/6/2022).
Surahman pun mengurangi jumlah kambing yang dijual hari ini karena penutupan pasar. Biasanya bisa membawa 20 ekor kambing, namun kini hanya membawa sembilan ekor saja.
"Rp 3 jutaan harganya. Kalau di dalam bisa 15 ekor-20 ekor. Ini belum laku-laku, takutnya orang hewan kena penyakit padahal kan tidak semua," ucap dia.
Dia beralasan nekat berjualan karena takut hewan ternaknya tidak laku terjual. Sebab kata dia ada biaya pemeliharaan hewan ternak sehari-harinya.
"Ini karena soalnya kalau tidak berangkat, kemungkinan tidak laku. Kalau ini kan bisa laku sedikit buat beli makanannya buat beli operasionalnya ada di rumah. Di samping itu memudahkan orang mau beli ya tahu soal rejeki yang kasih, kita berusaha ikhtiar, bertawakal, soal laku dan tidak itu semua Yang Kuasa," terang Surahman.
Pedagang lainnya Awik Supirman (55) mengaku pedagang hewan ternak berdampak adanya penutupan pasar hewan selama dua pekan. Apalagi menurutnya bulan ini menjelang hari raya Kurban. Pendapatan pedagang hewan pun diperkirakan anjlok.
"Karena kemarin sudah ada Corona dua tahun kerja sulit, sekarang musim mau lebaran haji banyak yang tutup ini malah susah banget, bagaimana cara rezeki pedagang seperti saya ini," jelas Awik ditemui di lokasi pagi ini.
Awik mengaku mengurangi jumlah hewan yang dibawa ke pasar. Awik biasanya membawa 20 ekor, namun kini hanya 12 ekor kambing saja. Harganya pun kata dia terbilang stabil. Yakni Rp 3 jutaan.
"Saya bawa 12 ekor, biasanya 18-20 ekor. Ya antisipasi laku satu apa dua ekor, buat beli makan ternaknya. Harganya berkisar Rp 3 juta sampai Rp 3,5 juta," jelas Awik.
Awik pedagang asal Ngembal Kulon Kecamatan Jati ini berencana menjual hewan ternak dari rumah. "Mungkin dijual di rumah di kandang, pelanggan yang biasanya datang, yang sudah berlangganan bertahun-tahun," sambung Awik.
Diwawancara terpisah, Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kudus, Agus Setiawan, mengatakan sudah memberikan sosialisasi kepada pedagang hewan ternak soal penutupan pasar hewan mulai 8-19 Juni 2022. Agus mengaku berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Kudus untuk menutup pasar hewan.
"Sosialisasi sudah kita sampaikan kemarin sudah ada konfirmasi pedagang kambing tetap kami tutup. Dan kami melarang, tapi soal konteks perdagangan ini bukan wilayah kami, artinya kami sudah berkoordinasi dengan dinas perdagangan dan sudah menutup," kata Agus saat dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon pagi ini.
"Kami sudah melakukan sosialisasi untuk tidak melakukan berdagang di area pasar hewan, pintu sudah ditutup, mereka nekat juga tidak tahu faktornya apa," lanjutnya.
Dia mengungkap ada 254 hewan ternak yang masih terindikasi terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Tercatat ada 154 hewan ternak yang sembuh.
Data perkembangan kasus PMK ada 251 hewan ternak per Selasa (7/6) . Lalu terkonfirmasi ada 11 hewan. Sembuh ada 154 hewan dan mati satu ekor hewan. Jika ditotal ada 417 hewan ternak yang terindikasi terkena PMK.
"Penanganan terus kita lakukan, kita tetap melakukan treatment, setiap ada kasus, ada indikasi, gejala klinis ya tetap melakukan pengobatan," pungkas Agus.
+++
Kamu punya kesan yang tak terlupakan saat mengunjungi Jawa Tengah dan DIY, jangan lewatkan untuk menyampaikannya di program Giveaway Serentak. Hadiahnya: uang tunai senilai total Rp 30 juta plus plus.
Segera gabung! Kamu hanya perlu menuliskan kesan-kesanmu itu di kolom komentar artikel ini.
Yuk, ajak juga teman-temanmu!
(sip/mbr)