Minyak Goreng Langka di Pasar Bintoro Demak, Pedagang Mumet

Minyak Goreng Langka di Pasar Bintoro Demak, Pedagang Mumet

Mochamad Saifudin - detikJateng
Kamis, 17 Mar 2022 17:46 WIB
Minyak goreng langka di Pasar Bintoro Demak.
Minyak goreng langka di Pasar Bintoro Demak. (Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng)
Demak -

Minyak goreng seolah menghilang di Pasar Tradisional Bintoro, Demak, hari ini. Baik minyak goreng curah maupun kemasan, dua-duanya sangat sulit didapatkan.

"Kemarin sampai sekarang nggak jual minyak, satu biji pun tidak ada. Mumet, pusing saya merasakan minyak. Kemarin ada subsidi, sekarang dicabut, ya sama saja," terang salah satu pemilik Toko Utama di Pasar Bintoro Demak, Arwan (42), Kamis (17/3/2022).

Pantauan detikJateng di Pasar Bintoro Demak, jarang ditemui minyak goreng di toko. Hanya nampak dua atau tiga toko yang masih terdapat minyak goreng kemasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan di toko milik Arwan yang juga agen minyak goreng curah ini pun tak tampak adanya stok minyak. Arwan menjelaskan, dirinya sudah order kepada sales minyak goreng kemasan, namun hingga pukul 11.22 WIB masih tidak ada. Menurutnya jumlah pesanan pun terbatas dibanding sebelumnya.

"Kemarin baru order, tapi tanda tanya, belum pasti ada. Kemarin katanya (sales) ada tapi masih terbatas. Misalkan kalau minta 50 (slop) nggak bisa, paling dikasih 5 slop, 10 slop. Masih terbatas. Paling ini kan masih proses," paparnya.

ADVERTISEMENT

Ia menerangkan stok minyak goreng curah pun tak ada. Dua hari biasa ia menyuplai namun sejak kemarin tak mendapatkan minyak goreng curah.

"Hari ini belum ada, padahal (migor) curah ini habis saja tidak ada lagi. Memang habis, nggak ada stok. Subsidi sudah tidak ada, kemarin dari pemerintah sudah dicabut jadi harga normal Rp 18 ribu. Ini digunjang-ganjing lagi, kemasan nggak ada curah nggak ada, repot kan," keluh Arwan.

Arwan memaparkan, dirinya biasanya menyuplai minyak goreng curah satu tangki untuk penjualan dua hari. Sementara untuk minyak goreng kemasan hemat, 2-3 hari masa penjualan sebanyak 50 slop.

"Biasanya pengambilan satu tangki minyak curah ya dua hari muatannya. Satu tangki itu 4,5 sampai 5,5 ton. Kalau minyak kemasan pengambilan 2-3 hari 50 slop, itu yang hemat, belum (menyebut merek lain)," ujarnya.

Terkait harga jual, Arwan menjual migor curah Rp 18 ribu per liternya. Sementara minyak kemasan hemat sekitar Rp 23,5 ribu per liter.

"Satu slopnya Rp 270 ribu, dari sananya (sales). Saya jualnya Rp 275 ribu, dapetnya kan Rp 23 ribu, saya jualnya Rp 23,5 ribu. Itu baru satu liter, yang dua liter, setengah liter sudah tidak ada," terangnya.

Sementara pemilik toko lain di Pasar Bintoro yang enggan disebut namanya, menyebut harga minyak curah dari agen Rp 18 ribu dan harga jualnya Rp 19 ribu per liter. Menurutnya, kelangkaan suplai minyak goreng kemasan masuk toko kecil di Pasar Bintoro Demak sudah sejak satu bulan ini.

"Sekitar sebulan ini (tidak ada migor). Seminggu sekali harusnya datangnya di pasar, tetapi tidak ada, masuknya di toko-toko besar," ujar ibu-ibu berusia paruh baya tersebut.

Ia menyebut, sebulan sebelumnya migor kemasan bisa ia dapat dua dus seminggu sekali. Dua dus itu pun tak merata, hanya sejumlah toko.

"Dulu-dulunya dikasih 2 dus (setiap minggu) bulan kemarin. Selanjutnya sudah gak ada. Dua dus itu pun susah, jarang, tidak merata yang dikasih," pungkasnya.




(aku/ams)


Hide Ads