Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memastikan gelaran Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G20 Indonesia bulan depan siap digelar di Solo. Meski demikian, masih ada sejumlah hal yang harus segera disiapkan untuk menyambut rangkaian acara dari KTT G20 Bali itu.
"Sudah siap semua, makanya tadi didetailkan dengan Pak Dirjen, kekurangan kami kejar dalam waktu satu bulan ini. Kekurangannya media promosi, sebulan ini kami gencarkan lagi. Materi promosi sudah ada arahan tadi," kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (25/2/2022).
Acara yang digelar di Hotel Alila pada 20-31 Maret 2022 tersebut bakal dilaksanakan secara bubble. Peserta akan menginap dan mengikuti kegiatan di dalam hotel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti ada beberapa UMKM yang kami siapkan. Karena pesertanya tidak bisa keluar hotel, nanti kami bawa UMKM-nya ke hotel, tari-tarian juga, karena harus bubble. Ini nanti harus terpisah dari tamu hotel yang reguler," ujar dia.
Namun demikian, ada satu sesi khusus untuk menjamu para peserta dengan melakukan city tour. Kegiatan ini dilakukan secara terbatas dan hanya di dalam kota.
"City tour sudah kita siapkan, cuma di Solo. Hanya di Museum Batik Danar Hadi sama dinner di Pura Mangkunegaran," kata dia.
Gibran ingin kegiatan ini bisa berpengaruh positif dengan perekonomian Kota Solo. Selain memperkenalkan UMKM, Gibran juga ingin agar investor bisa masuk ke Solo.
"Nanti UMKM kita ikutkan, kita pakai untuk suvenir, seragam juga. Bisa juga nanti untuk mendatangkan investor ke Solo, makanya nanti kita bicarakan waktu hari H," katanya.
Sementara itu, Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, dalam kesempatan yang sama, menjelaskan pertemuan di Solo akan diikuti 39 entitas dari 20 negara anggota, 6 negara undangan, dan 10 organisasi internasional.
Adapun pemilihan Kota Solo sebagai tuan rumah karena dianggap memenuhi service level agreement (SLA) yang ditetapkan negara-negara G20.
"Solo sebagai salah satu sentra ekonomi di Indonesia. Banyak syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya sarana kesehatan, transportasi, akomodasi itu semua ada standarnya," katanya.
(sip/rih)