Diguyur 14.800 Liter Minyak Goreng, UMKM Wonosobo Lega

Diguyur 14.800 Liter Minyak Goreng, UMKM Wonosobo Lega

Uje Hartono - detikJateng
Rabu, 23 Feb 2022 11:34 WIB
Bupati Afif Nurhidayat menyerahkan minyak goreng kepada pelaku UMKM.
Bupati Afif Nurhidayat menyerahkan minyak goreng kepada pelaku UMKM. Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Wonosobo -

Pemerintah Kabupaten Wonosobo melakukan operasi pasar untuk komoditas minyak goreng kepada pelaku UMKM hari ini. Setidaknya ada 14.800 liter minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) dalam operasi pasar tersebut.

Salah seorang pelaku UMKM asal Desa Bumirejo, Kecamatan Mojotengah, Ninik Dwi Maryanti, mengaku lega dengan adanya operasi pasar minyak goreng. Pasalnya, selama ini dia sulit mendapatkan minyak goreng untuk berjualan sehari-hari.

"Operasi pasar ini membuat saya lega, karena sebelumnya sangat susah mendapatkan minyak goreng. Ada di pasar modern pada jam tertentu dan belum tentu dapat. Kasihan para pelaku UMKM dan ibu rumah tangga," kata Ninik saat ditemui di Pendopo Bupati, Rabu (23/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saking susahnya mendapatkan minyak goreng, dia terpaksa berhenti berproduksi hingga dua minggu. "Saya setiap harinya produksi peyek dan gumpur. Kalau pun ada (minyak goreng) harganya sampai Rp 22 ribu per liter. Akhirnya tidak bisa produksi sampai dua minggu," terangnya.

Ninik berharap ketersediaan minyak goreng terus tercukupi. Terlebih, menjelang datangnya Bulan Ramadhan jumlah permintaan produknya meningkat.

ADVERTISEMENT

"Operasi pasar ini sangat membantu. Kami berharap ke depan tidak terjadi kelangkaan minyak goreng lagi. Ini kan mau bulan puasa, jumlah pesanan banyak," harapnya.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan pihaknya menggelontorkan 14.800 liter minyak goreng yang dibagi beberapa tahap. Sementara, prioritas operasi pasar ini untuk pelaku UMKM.

"Ada 14.800 liter untuk pelaku UMKM, karena yang secara khusus sangat membutuhkan adalah pelaku UMKM. Mereka hidup dari berdagang, kalau tidak ada minyak tidak bisa jualan," kata dia.

Secara teknis, operasi pasar minyak goreng ini dilakukan dengan membagi voucher agar tidak menimbulkan kerumunan. Tiap satu orang hanya boleh membeli minyak goreng 12 liter.

"Pakai voucher agar tidak terjadi kerumunan. Batasnya tiap orang itu 12 liter. Sedangkan harganya untuk minyak goreng premium Rp 14 ribu per liter, di bawah premium Rp 13,5 ribu per liter," jelasnya.

Namun demikian, dia meminta warga agar tidak melakukan panic buying. Sebab, hal tersebut membuat distribusi minyak goreng tersebut tidak merata.

"Masyarakat jangan panik, kalau diserbu dibeli semua nanti terjadi kelangkaan karena tidak merata," imbaunya.




(dil/aku)


Hide Ads