Perayaan Imlek 2022 di Kota Solo, Jawa Tengah mulai terasa dampaknya bagi perekonomian. Para pedagang kembali memadati kawasan Pasar Gede setelah dua tahun sepi akibat pandemi Corona atau COVID-19.
Terlihat pedagang mainan khas Imlek sudah mulai berjualan di Jalan Urip Sumoharjo sejak sepekan kemarin. Semakin mendekati pergantian Tahun Baru Imlek, para pedagang semakin memadati kawasan Pasar Gede tersebut.
Salah satunya Herman, pedagang mainan asal Cirebon. Dia mengaku baru tiba di Solo tadi malam dan baru hari ini mulai berjualan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin berangkat bareng-bareng sama teman, ada yang naik bus, naik truk ke sini. Tadi malam sampai sini, baru jualan hari ini," kata Herman saat dijumpai di kawasan Pasar Gede, Senin (31/1/2022).
Dia membawa sekitar 200 mainan untuk dijual di Solo. Harga jual mainan berbentuk barongsai dan liong itu dibanderol Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu.
Dia berharap Imlek tahun ini bisa menjadi ladang rezeki baginya. Sebab sudah dua kali Imlek dia tak berjualan mainan.
"Dua tahun ini nggak ke Solo, padahal tahun-tahun sebelumnya selalu ke Solo. Semoga ini nanti bisa laris seperti sebelum pandemi," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan pedagang pakaian Imlek di kios Pasar Gede, Nanik Sanjaya. Nanik mengatakan penjualannya tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Meski begitu, dia masih belum berani menyetok banyak barang.
Baca juga: Waduh! 3 Pemain PSS Sleman Positif COVID-19 |
"Belum berani nyetok banyak karena masih suasana pandemi, takut nggak laku. Tapi penjualan tahun ini sudah lebih baik, walaupun belum bisa seperti sebelum pandemi dulu," kata Nanik.
Dia menjual berbagai jenis pakaian khas Tionghoa, mulai dari harga Rp 50 ribu hingga sekitar Rp 200 ribuan. Konsumen kebanyakan dari anak-anak sekolah.
"Kan ada anak-anak sekolah diminta pakai ini waktu Imlek, kemudian ada juga instansi, atau ada juga yang untuk fashion show," pungkasnya.
(sip/ams)