Bupati Batang Minta 8 Ribu Liter Minyak Goreng ke Pemprov, Kenapa?

Bupati Batang Minta 8 Ribu Liter Minyak Goreng ke Pemprov, Kenapa?

Robby Bernardi - detikJateng
Senin, 24 Jan 2022 14:59 WIB
Bupati Batang, Wihaji.
Bupati Batang, Wihaji. Foto: dok. Humas Pemkab Batang
Batang -

Harga minyak goreng di pasar tradisional di Kabupaten Batang sampai hari ini masih Rp 19.500 per liter. Bupati Batang pun meminta 8 ribu liter minyak goreng ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan operasi pasar.

"Kita sudah komunikasi terus ke Pemprov (Jateng). Kita lagi minta untuk operasi pasar, 8 ribu liter minyak goreng. Tapi sampai sekarang belum dapat. Jadi kita masih mengantre. Warga bersabar ya," kata Bupati Batang, Wihaji, Senin (24/1/2022).

Wihaji mengatakan saat ini harga minyak goreng di pasar tradisional di Batang sudah mencapai angka Rp 19.500 per liter. Padahal, pemerintah pusat sudah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng Rp 14 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga standar kan Rp 14 ribu per liter. Cara menurunkannya hanya operasi pasar. Minyak (goreng) ini agak repot dan penyebabnya saya belum tahu. Apakah hukum pasar? Ya, sekali lagi bersabar. Kita usahakan bantuan ke provinsi," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Batang, Subiyanto, menambahkan sejumlah toko modern telah menjual paket minyak sayur 2 liter seharga Rp 28 ribu.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya tentang pelaksanaan operasi pasar di Batang, Subiyanto memperkirakan akan dilakukan pada pekan depan. Menurut Subiyanto, kenaikan harga minyak goreng di pasar tradisional karena banyak asosiasi pengusaha minyak goreng yang ikut dalam pengadaan ke pemerintah pusat.

Soal penyebab mahal dan langkanya minyak goreng, dia berujar, karena adanya pemenuhan ekspor kelapa sawit sebagai bahan baku minyak goreng.

"Ya itu, produknya (kelapa sawit) keluar semua, berakibat produksi minyak goreng mengalami penurunan. Karena banyak kelapa sawit yang keluar, produk dalam negerinya berkurang," kata Subiyanto.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads