Bus PO Cahaya Trans mengalami kecelakaan di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Semarang menewaskan 16 orang. Dari 16 orang tersebut, empat orang di antara bersaudara yang pulang menjenguk bayi (tilikan).
"Kabar terakhir itu mau berangkat (pulang) dari tilik ponakan di Jakarta bersama istri sama keluarga di Boyolali. Dari keluarga Boyolali tiga orang, dari sini (Desa Pundungan, Kecamatan Juwiring) dua orang," ungkap Susanto (50), adik korban meninggal Srihono kepada detikJateng, Senin (22/12/2025) siang di rumah duka.
Diceritakan Susanto, kakak kandungnya itu berangkat ke Jakarta untuk tilik bayi bersama istrinya sekitar tiga hari lalu. Namun akibat kecelakaan di Exit Tol Krapyak, kakaknya meninggal bersama tiga orang saudaranya asal Boyolali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang selamat cuma istri kakak saya (Srihono), yang dari Boyolali tidak ada semua (meninggal). Yang Boyolali cewek satu dan cowok dua, mereka saudara istrinya Mas Srihono," terang Susanto.
"Iya (empat orang meninggal), satu sini (Juwiring), Metuk (Boyolali) satu, sama yang di Banyudono (Boyolali) dua. Ya empat orang," lanjut Susanto.
Menurut Susanto, sebelum kejadian kecelakaan maut terjadi tidak ada pesan atau pertanda apapun. Bahkan saat mau berangkat pulang masih memberikan kabar ke Klaten.
"Anak kakak saya tiga tapi tidak ada yang ikut karena kerja sama sekolah. Tadi malam mau berangkat ke sini ngabari anaknya, bilang mau pulang," sambung Susanto.
Saat ini, kata Susanto, keluarga sudah ke Semarang menjemput jenazah. Rencananya sampai rumah akan segera dimakamkan.
Pemulangan jenazah korban kecelakaan bus di Tol Krapyak, dari RSUP Dr Kariadi, Kecamatan Semarang Selatan, Senin (22/12/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng |
"Langsung, jadi jenazah datang didoakan lalu dimakamkan," imbuhnya.
Kades Pundungan, Kecamatan Juwiring, Danang Setiawan mengatakan Srihono berangkat dari Klaten bersama istrinya.
"Jadi di sini satu (Srihono) dari Boyolali ada tiga. Jadi empat yang meninggal tapi yang dari Boyolali itu keluarga istrinya pak Srihono," jelas Danang.
Menurut Danang, rombongan ke Jakarta untuk menengok bayi. Srihono bersama istrinya berangkat bersama tiga saudaranya dari Boyolali.
"Bersama saudaranya dari Boyolali ini mau ke Jakarta nengok bayi. Pulangnya kecelakaan itu," imbuhnya.
Jenazah Diberangkatkan ke Klaten dan Boyolali
Pantauan detikJateng di RSUP Dr Kariadi Semarang, sekitar pukul 13.00 WIB, tampak para keluarga korban sudah berkumpul di ruang jenazah. Perwakilan dari mereka sudah melapor ke posko keluarga korban.
Peti jenazah mulai dimasukkan ke ambulans Pemprov Jateng yang akan memulangkan jenazah ke rumah duka. Beberapa perwakilan keluarga ikut masuk dalam ambulans.
"Ini keluarga (Srihono) yang jadi korban ada lima, empat meninggal, satu selamat di RS Tugu," kata kerabat korban, Bambang (71), kepada detikJateng di RSUP Dr Kariadi, Senin (22/12/2025).
Ia mengatakan, ambulans yang membawa jenazah keluarganya itu akan menuju Kabupaten Boyolali.
"Korban ini orang tua semua, yang ditinggalkan anak-anaknya. Habis dari nengok cucu di Jakarta, kemudian mau pulang ke Boyolali," tuturnya.
Bambang yang tingga di Semarang itu pun terkejut saat pertama mendengar kerabatnya ada yang kecelakaan dalam bus di Tol Krapyak. Mendengar kabar itu, ia pun langsung mendatangi RSUP Dr Kariadi.
Pemulangan jenazah korban kecelakaan bus di Tol Krapyak, dari RSUP Dr Kariadi, Kecamatan Semarang Selatan, Senin (22/12/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng |
"Ini aslinya keluarga Boyolali semua, yang satu di Klaten, dua di Boyolali, dua lagi di Banyudono. Mereka naik bus relasi Jakarta-Jogja," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya kecelakaan bus terjadi di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang. Dari total 34 orang di dalam bus, sebanyak 16 penumpang dinyatakan meninggal dunia, sementara lainnya selamat.
Hal itu diungkap Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono. Ia mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 00.45 WIB dan pencarian korban kecelakaan itu melibatkan Basarnas Kota Semarang.
"Kecelakaan melibatkan bus PO Cahaya Trans dari Jakarta, Jatiasih, tujuan Jogja, dengan nomor polisi B 7201 IV," kata Budiono dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/12/2025).
Ia mengatakan, bus saat itu melaju dengan kecepatan tinggi di tol dan menabrak pembatas jalan.
"Melaju dengan kecepatan tinggi menabrak pembatas jalan di tikungan jalur penghubung RAM 3, exit Tol Krapyak Semarang," ujarnya.
Tim SAR gabungan langsung diterjunkan ke lokasi tak lama setelah kejadian. Pada pukul 01.17 WIB, tim tiba di lokasi dan segera melakukan proses evakuasi terhadap seluruh korban yang terjebak di dalam bus.
Mudik dari Lampung
Pasangan suami istri warga Dusun Dosaran, Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Klaten, Listiana (44) dan Yanto (47) yang menjadi korban kecelakaan itu disebut sedang perjalanan mudik dari Lampung.
"Jadi pulang dari Sumatera, dari Lampung mampir di Tangerang nengok cucunya. Baru ke sini," ungkap Suyono, kerabat korban.
Suyono bilang, kedua keponakannya itu pulang dari Lampung setelah sekitar setengah tahun tidak pulang.
"Jadi kerjanya di Lampung, ini dalam rangka pulang, mudik. Sebelumnya tidak ada pertanda apapun," kata Suyono.
Kades Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Purwanto menjelaskan keduanya asli kelahiran desanya.
"Memang merantau kerja. Sebenarnya ini mau pulang tapi mampir menengok cucunya di Tangerang dulu,'' kata Purwanto kepada detikJateng.
"Untuk pemakaman kemungkinan besok karena sampai saat ini belum dibuat kabar lelayu," imbuhnya.













































