Berbagai amalan sunnah dapat dikerjakan untuk mengisi Rajab yang termasuk satu dari empat bulan haram atau mulia. Dengan seizin Allah SWT, amal-amal shalih pada Rajab akan dibalas pahala yang lebih besar ketimbang bulan biasa.
Dilansir situs Suara Muhammadiyah, dasar pahala berlipat adalah perkataan Ibnu Abbas RA, "Jagalah dirimu pada bulan-bulan haram ini. Jauhilah dosa-dosa, karena sesungguhnya kebaikan padanya itu berlipat ganda dan keburukan padanya berlipat ganda." (At-Tafsiir al-Basiith: 10/380)
Tentunya, amalan yang dikerjakan harus memiliki dalil, baik dari Al-Quran maupun hadits Nabi SAW. Sebab, amalan apa pun yang diada-adakan alias tanpa dasar, akan tertolak di sisi Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, salah satu ibadah yang bisa ditunaikan selama Rajab berlangsung adalah dzikir 70 kali. Seperti apa bacaannya? Apa dasar haditsnya? Simak penjelasan lengkapnya melalui uraian di bawah ini!
Poin Utamanya:
- Rajab adalah bulan haram (mulia) dalam syariat Islam, bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharam. Padanya, amal-amal baik ditekankan untuk dikerjakan, termasuk berdzikir.
- Salah satu dzikir yang bisa dibaca pada Rajab adalah Rabbighfirlii warhamnii watub alayya. Dzikir ini lazim dibaca 70 kali, tetapi boleh saja jika ingin lebih.
- Berbagai jenis dzikir lain juga dapat dibaca untuk mengisi Rajab yang mulia, seperti Sayyidul Istighfar.
Bacaan Dzikir 70x Rajab, Lengkap Arab-Artinya
Menurut keterangan dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun tulisan Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, lafal dzikir yang dimaksud adalah:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ.
Arab Latin: Rabbighfirlii warhamnii watub 'alayya.
Artinya: "Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, dan terimalah taubatku."
Dasar Hadits Anjuran Dzikir 70x Rajab
Dirujuk dari laman resmi Sekolah Tinggi Agama Islam Haji Agus Salim (STAIHAS), hadits yang biasa dijadikan dalil anjuran beristighfar selama Rajab adalah:
أكثروا من الاستغفار فى شهر رجب. فإن لله فى كل ساعة منه عتقاء من النار, وإن لله لا يدخلها إلا من صام رجب
Artinya: "Perbanyaklah Istighfar di bulan Rajab. Sesungguhnya Allah Taala membebaskan hamba-hambanya setiap saat di bulan itu, dan Sesungguhnya Allah Ta`ala mempunyai kota kota di Jannah-Nya yang tidak akan dimasuki kecuali oleh orang yang berpuasa di bulan itu."
Hanya saja, menurut penjelasan di laman STAIHAS, hadits di atas maudhu' alias palsu sehingga tidak bisa dijadikan rujukan. Oleh karenanya, bila detikers ingin banyak berdzikir, lakukan tanpa meyakini adanya keistimewaan.
Lalu, dari mana lafal 'Rabbighfirli warhamni watub alayya'? Berdasar keterangan dari situs Pusat Kajian Hadis (PKH) Indonesia, ada hadits yang memuat lafal dzikir mirip. Bedanya, tanpa lafal 'warhamni', tetapi ditambahi 'innaka antat-tawwaabur rahiim'.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ مِائَةَ مَرَّةٍ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Artinya: "Dari Ibnu Umar, ia berkata; 'Sungguh kami telah menghitung ucapan Rasulullah SAW dalam satu majlis beliau "Rabbighfirlii wa tub 'alayya, innaka antat-tawwabur-rahiim" (Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang) sebanyak seratus kali. (HR Ibnu Majah)
Dalam buku Fiqh Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi oleh Abu Utsman Kharisman, ada juga lafal dzikir yang mirip. Bedanya, ada tambahan 'Allahumma' di bagian awal dengan ketiadaan lafal 'warhamni'. Hadits ini landasannya:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الضُّحَى ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ حَتَّى قَالَهَا مِائَةَ مرة
Artinya: "Dari Aisyah RA, beliau berkata: 'Rasulullah SAW sholat Dhuha kemudian mengucapkan: Allaahummaghfirlii wa tub alayya innaka antat tawwaabur-rahiim sebanyak 100 kali." (HR an-Nasa'i dan Bukhari)
Dengan demikian, lafal 'Rabbighfirlii warhamnii watub alayya' boleh-boleh saja dibaca karena berisi ungkapan permohonan ampun dan taubat. Dzikir ini dapat dibaca pada bulan Rajab, tetapi juga bulan-bulan lain, tanpa pembatasan tertentu.
Mengenai jumlah 70 kali, disadur dari buku Untaian Faidah Pelipur Lara tulisan Abu Mushlih Ari Wahyudi, dalilnya adalah hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari. Hanya saja, hadits tersebut tidak secara khusus menyebut lafal 'Rabbighfirlii warhamnii watub alayya' dan bulan Rajab. Ini haditsnya:
وَاللَّهِ إِنِّي لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
Artinya: "Demi Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari 70x." (HR Bukhari no 6307)
Dalam hadits di atas, Nabi SAW menyebut kebiasaannya beristighfar kepada Allah SWT lebih dari 70 kali setiap hari. Dengan demikian, detikers dapat mengikuti membaca dzikir Rajab dengan bilangan 70, 80, 90, 100, dan seterusnya. Wallahu a'lam bish-shawab.
Dzikir Lain untuk Mengisi Rajab
Sebagaimana sudah disebut di atas, anjuran berdzikir pada bulan Rajab berlaku keumuman. Artinya, segala macam bentuk dzikir boleh dibaca tanpa pengkhususan tertentu. Berikut beberapa dzikir lainnya:
Dzikir #1
Dzikir pertama yang dinamakan Sayyidul Istighfar ini dibaca setiap pagi dan petang. Siapa saja yang membacanya, lalu meninggal, maka ia termasuk penghuni surga.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Arab Latin: Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ 'abduka, wa anâ 'alâ 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu. A'ûdzu bika min syarri mâ shana'tu. Abû'u laka bini'matika 'alayya. Wa abû'u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.
Artinya: "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."
Dzikir #2
Dilihat dari buku Dzikir Pagi & Petang dan Setelah Sholat Fardhu oleh Syaikh Dr Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani dan Syaikh Abdullah bin Shalih al-Fauzan, ada dzikir yang diajarkan Nabi SAW kepada Fatimah. Dzikir ini dibaca 1 kali setiap pagi dan petang.
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْتُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Arab Latin: Yā Ḥayyu yā Qayyūm, biraḥmatika astaghīthu, aṣliḥ lī sya'nī kullahu, wa lā takilnī ilā nafsī ṭarfata 'aynin.
Artinya: "Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)."
Dzikir #3
Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sebuah doa. Beliau senantiasa membacanya pada pagi dan petang hari sebanyak 1 kali. Begini doanya yang juga bisa detikers rutinkan selama Rajab berlangsung:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي. اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أَغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Arab Latin: Allāhumma innī as'aluka al-'afwa wal-'āfiyata fī ad-dunyā wal-ākhirah, Allāhumma innī as'aluka al-'afwa wal-'āfiyata fī dīnī wa dunyāya wa ahlī wa mālī, Allāhumma astur 'awrātī wa āmin raw'ātī. Allāhumma ihfazhnī min bayni yadayya, wa min khalfī, wa 'an yamīnī, wa 'an shimālī, wa min fawqī, wa a'ūdzu bi'azhamatika an ughtāla min taḥtī.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan kesela-matan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh."
Nah, itulah bacaan dzikir 70x bulan Rajab untuk detikers amalkan. Semoga bermanfaat!
(par/alg)











































