.webp)
Seekor ular welang dievakuasi relawan di Dusun Sidorejo, Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Klaten. Ular berbisa tinggi itu nyaris terinjak pemilik rumah.
"Sekitar pukul 18.30 WIB warga Sidorejo, Tirtomarto, Cawas mas Riyanto melaporkan adanya anakan ular welang. Ular hampir terinjak istrinya di depan teras rumah," jelas relawan Exalos Indonesia regional Klaten, Ngadino, kepada detikJateng, Rabu (17/12/2025) malam.
Dijelaskan Ngadino, setelah ketahuan dan dipantau ular tetapi malah sembunyi di pecahan pondasi. Pemilik rumah melaporkan relawan Exalos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melaporkan ke relawan. Evakuasi berjalan lancar karena pecahan tidak terlalu dalam, hasilnya anakan ular welang panjang sekitar 30 sentimeter," lanjut Ngadino yang juga relawan RCTD.
"Ular ini berbisa tinggi. Jadi memang harus hati-hati dan akhirnya terevakuasi,' terang Ngadino.
Koordinator Exalos Indonesia regional Klaten, Raditya Saiful Fauzi menjelaskan ular welang masuk ular berbisa tinggi. Habitatnya di tempat lembab.
"Jadi di tempat kering tidak dan basah juga tidak, lembab. Bisanya beracun tinggi, lebih dari kobra," jelas Raditya kepada detikJateng.
Meskipun berbisa tinggi, terang Raditya, Welang berbeda dengan kobra dalam perilaku. Welang merupakan ular pemalu.
"Welang itu tidak agresif, cenderung pemalu. Jika bertemu manusia memilih bersembunyi," lanjut Raditya.
Ular Welang, sebut Raditya, merupakan ular pemakan ular kecil lainnya, katak, serangga dan lainnya. Jika bertemu lebih baik dijauhi.
"Dijauhi, dipantau lalu laporkan ke Damkar atau relawan evakuasi ular. Kami pun jika evakuasi tidak berani sembarangan pegang kepalanya jika tidak pakai sarung tangan khusus," imbuhnya.
(dil/apu)
